Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
nilai agama yang dianut oleh para pemain mereka. Pada bulan Ramadan ini, mereka bahkan menggeser jadwal latihan demi memberi kesempatan para pemain menjalankan ibadah.
Normalnya, Madura United menggelar sesi latihan pada pagi dan sore hari. Latihan sore biasanya lebih menjadi prioritas saat bulan Ramadan. Hal ini untuk memberikan kelonggaran ke pemain yang puasa.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi Madura United. Klub berjuluk Laskar Sappe Kerap ini baru memulai sesi latihan rutinnya pada pukul 21.00 WIB.
Semua ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pada para pemain yang beragama Islam agar lebih dulu menjalankan ibadah salat tarawih.
Baca juga:
”Kami memahami bahwa pemain masih harus jalani ibadah mereka, utamanya yang muslim. Arahan dari manajemen agar memberikan kesempatan kepada pemain muslim untuk melaksanakan ibadah,” ujar pelatih Madura United, Gomes de Oliveira.
”Kebetulan, semua pertandingan akan digelar lebih malam. Jadi tidak ada salahnya latihan digelar setelah mereka selesai ibadah atau pada pukul 9 malam,” lanjutnya.
Hal yang sama juga ditekan oleh Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. Menurut pria yang punya inisial AQ itu, disiplin tinggi yang menjadi tuntutan di dunia sepak bola tidak boleh melebihi keharusan para pemain yang ingin menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
”Sepak bola memang menuntut disiplin yang tinggi. Tetapi, tuntutan tersebut tidak harus menggugurkan keinginan pemain untuk menambah ibadah amaliah mereka selama bulan puasa,” ucap Achsanul
”Sikap saling menghormati perbedaan latar belakang pemain harus disikapi dengan bijaksana oleh manajemen, pelatih, maupun suporter,” tuturnya.