Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kuliah dan sepak bola menjadi pilihan yang tak ingin ditinggalkan striker Mitra Kukar, Dinan Javier Yahdian. Jebolan tim nasional U-19 asuhan Indra Sjafri ini melesat menjadi salah satu bintang muda sepak bola. Dirinya pun sudah menjadi pilar Mitra Kukar yang bertarung di Torabika Soccer Championship (TSC).
Fokus di sepak bola, namun Dinan tak meninggalkan pendidikan formal. Seperti sejumlah pemain eks timnas U-19, Dinan mengambil kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Menariknya, alumni SAD ini juga kuliah di Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM), salah satu perguruan tinggi papan atas di negeri ini.
Hanya, Dinan mengakui tak mudah mengikuti perkuliahan di dua perguruan tinggi yang berbeda. Apalagi, dia juga memperkuat salah satu klub top Liga Super Indonesia (LSI).
“Berbeda dengan di UNY, kami bisa kuliah dengan sistem tatap muka atau online yaitu jarak jauh. Dosen mengirim materi kulah dan tugas lewat surat elektronik (email). Sebaliknya, di UGM, mahasiswa harus memenuhi persyaratan absensi perkuliahan. Saya harus rajin kuliah bila ingin mengikuti tes akhir,” ungkap Dinan.
Para pemain timnas U-19 yang meraih trofi juara di Piala AFF U-19 2013 ini memang mendapat beasiswa di UNY. Mereka merupakan mahasiswa program khusus dengan perkuliahan sistem jarak jauh. Saat klub libur pertandingan dan latihan, mereka bisa datang ke UNY untuk mengikuti perkuliahan tatap muka.
“Meski hanya satu pemain yang datang, kami tetap melayani perkuliahan mereka. UNY berupaya mereka bisa mengikuti perkuliahan dengan baik,” kata Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK, Prof. Dr. Siswantoyo M.Kes.
Masalah Kuliah
Namun Dinan dihadapkan dengan kesulitan perkuliahan di UGM. Pasalnya, dia tak bisa hadir mengikuti semua perkuliahan. Hal ini yang menjadikan Dinan memilih untuk mengambil cuti kuliah pada semester empat ini.
“Di UGM, ini cuti pertama saya. Pasalnya, saya tidak bisa mengikuti perkuliahan tatap muka karena masih fokus pada sepak bola. Biar bagaimanapun, saya harus mematuhi peraturan yang ditetapkan di kampus. Jadi lebih baik saya cuti dulu. Bila sudah bisa mengikuti perkuliahan, saya akan kembali ke kampus,” jawabnya.
Pada semester sebelumnya, Dinan hanya mengambil tujuh mata kuliah di jurusan manajemen yang diambilnya. Namun, dia tak bisa memenuhi persyaratan absensi pada empat mata kuliah sehingga gagal ikut tes akhir.
“Terus terang, saya mengalami kesulitan. Semester lalu, saya hanya bisa ikut tes untuk tiga mata kuliah. Namun, saya tidak akan mundur. Saya ingin tetap menekuni sepak bola dan menyelesaikan kuliah sampai meraih gelar sarjana,” kata dia berharap.