Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Penjualan Saham Inter Milan Akhiri Era Massimo Moratti

By Beri Bagja - Senin, 6 Juni 2016 | 18:33 WIB
Presiden Inter Milan, Erick Thohir (kanan), menyalami Massimo Moratti dalam duel Inter versus Napoli di Giuseppe Meazza, 26 April 2014. (CLAUDIO VILLA/GETTY IMAGES)

Kelompok usaha asal China, Suning Group, resmi menguasai saham mayoritas Inter Milan. Proses akuisisi itu mengakhiri era kepemilikan Massimo Moratti di klub beralias I Nerazzurri (Hitam-Biru).

Suning menguasai 68,55 persen saham Inter. Erick Thohir tetap menjabat presiden klub dengan kepemilikan 31 persen saham, sedangkan sisa 0,45 persen menjadi milik para investor kecil.

Tiada nama Moratti lagi dalam jatah pembagian 'kue' saham Nerazzurri. Kejadian tersebut merupakan yang pertama kali dalam dua dekade terakhir.

Moratti, 71 tahun, mengambil alih tongkat kepresidenan di Inter dari tangan Ernesto Pellegrini pada 1995.

Walau sempat menjalani masa-masa kelam pada awal kepemimpinan Moratti, Nerazzurri secara keseluruhan melakoni salah satu periode emas dalam sejarah klub bersamanya.

Baca Juga:

Selama 18 tahun di bawah kendali Moratti, Inter meraih 5 gelar Liga Italia, 4 Coppa Italia, 4 Piala Super Italia, serta masing-masing satu trofi Liga Champions, Piala UEFA, dan Piala Dunia Klub.

Demi memperkuat Inter, Moratti juga merekrut bintang-bintang kelas dunia, seperti Ronaldo Luis, Christian Vieri, Roberto Carlos, Hernan Crespo, Ivan Zamorano, sampai Zlatan Ibrahimovic dan Luis Figo.

Pada 15 November 2013, konglomerat minyak Italia itu lengser dari kursi presiden dan menyerahkannya kepada Thohir.

Sang presiden penerus asal Indonesia menguasai 70 persen aset Inter, tetapi Moratti masih terikat dengan klub karena jatah kepemilikan 29,5 persen saham. Posisi Moratti saat itu ialah Presiden Kehormatan Inter.

Hampir tiga tahun kemudian, tepatnya pada 6 Juni 2016, lepas sudah ikatan finansial Moratti dengan Inter setelah peresmian akuisisi oleh Suning Group.

Pria berkaca mata itu tak lagi mendapatkan kue saham Nerazzurri karena asetnya sudah dilepas demi membuka jalan buat para pemilik baru.

Moratti toh dikabarkan tidak sepenuhnya meninggalkan Inter karena dia masih ditunjuk sebagai penasihat dewan klub.

Akan tetapi, muncul kabar posisi itu tidak permanen karena kedatangan Suning bakal mengubah susunan kepengurusan Inter kelak. Suatu saat, sang opa yang dermawan terhadap klubnya itu bakal benar-benar pergi dari Nerazzurri.

Pesan Moratti kepada sang pemilik baru sangat sederhana.

"Hal terpenting ialah mereka harus memberi respek kepada fans dan memberikan kepuasan yang layak dirasakan oleh Inter," kata Moratti kepada La Domenica Sportiva.

Putra dari Presiden Inter pada 1955-1968, Angelo Moratti, itu juga berharap revolusi kepemilikan di Nerazzurri dapat membawa angin segar bagi prestasi klub.

"Bukan kejutan bila saya meninggalkan Inter. Saya sudah menyerahkannya tiga tahun lalu. Suning punya potensi yang besar dan mereka tahu bagaimana bekerja di bidang sepak bola. Saya pun selalu ada untuk Inter," ucap Moratti lagi.

[video]https://video.kompas.com/e/4907290866001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P