Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Era baru Inter Milan resmi dimulai pada Senin (6/6/2016). Klub beralias I Nerazzurri (Hitam-Biru) berada di bawah kendali Suning Group, konsorsium raksasa China yang menguasai mayoritas saham Inter.
Suning Holdings Group dilaporkan mengakuisisi 68,55 persen saham Inter. Presiden Erick Thohir kebagian 31 persen, sedangkan sisa 0,45 persen dimiliki para investor kecil.
Baca Juga:
Sportmediaset menulis kesepakatan pengambilalihan hak ini menghabiskan biaya 270 juta euro atau setara Rp 4,1 triliun.
Transaksi kedua kubu ini monumental karena diyakini bakal membuka jalan invasi pemodal berkantong tebal yang lain asal China untuk merambah pasar strategis Eropa.
"Kerja sama ini sungguh penting karena Suning membangun jembatan antara China dan salah satu klub terkenal di Italia," ucap Ketua Asosiasi Sepak Bola China, Cai Zhenhua, kepada Financial Times.
That's the end of the ceremony in Nanjing. The #InterSuning era has begun! More details here: https://t.co/PZ1N7XC1ik #FCIM
— F.C. Internazionale (@Inter_en) June 6, 2016
Selain menargetkan kerja sama dengan Inter, Suning Group membidik langkah investasi strategis lewat akusisi Stellar Group.
Perusahaan berbasis di Inggris itu bergerak di bidang keagenan pemain dengan jumlah klien mencapai 143 dan total nilai kontrak sejumlah 439 juta dolar AS.
Klien terkenal Stellar Group di antaranya Gareth Bale (Real Madrid), Joe Hart (Manchester City), Luke Shaw (Manchester United), dan Danny Drinkwater (Leicester City).
Official : Suning group officially acquired Italian International Milan Football Club!! #Forzasuning #forzainter pic.twitter.com/3Kn0h6mEOM
— Jiangsu (@JiangsuSuningFC) June 5, 2016
Suning Group merupakan kelompok usaha raksasa China yang menjadi induk berbagai merek terkenal, misalnya Alibaba Group (e-commerce) dan Jiangsu Suning FC (klub sepak bola).
Suning dipimpin oleh Zhang Jindong, orang terkaya ke-28 di China dan ke-403 di dunia. Forbes mencatat Mister Zhang memiliki kekayaan pribadi 3,7 miliar euro atau setara Rp 56,22 triliun!