Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SENTANI, JUARA.net – Pelatih Jafri Sastra menjadi minoritas bersama Persipura Jayapura untuk urusan keyakinan. Selama Ramadan, pelatih berusia 51 tahun ini pun tak mengubah pola latihan timnya, walau dia puasa.
Memasuki Ramadan, hampir semua klub peserta TSC 2016 mengubah jadwal latihan dengan menyesuikan kepada kondisi bulan puasa. Hal ini tak berlaku di Persipura, karena mayoritas pemainnya bukan muslim dan tak puasa.
Justru, Jafri Sastra yang menyesuaikan dengan keadaan, karena dia seorang muslim dan berpuasa. Hanya beberapa muslim saja yang jadi bagian Persipura.
”Semua ini target dan jadi tekad semua pemain untuk kembali membawa Persipura ke puncak lalu membuka asa juara.”
Pelatih Persipura, Jafri Sastra.
Selain Jafri ada pelatih fisik, Irwansyah, serta salah satu pemain muda klub berjulukan Mutiara Hitam, Muhammad Tahir. Namun kenyataan ini tak membuat pelatih kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat ini risau.
”Bagi saya, keadaan ini tak masalah. Kami tetap latihan dua kali sehari, pagi dan sore,” kata Jafri Sastra.
”Kami sempat ingin mengubah jadwal latihan menjadi malam hari dengan alasan selama bulan puasa laga digelar malam hari. Tetapi kondisi yang tidak memungkinkan, maka latihan tetap setiap pagi dan sore,” lanjutnya.
Baca juga:
Selain itu, Jafri Sastra juga menyadari bahwa ke depan tantangan pada TSC 2016 semakin berat. Makanya, dia siap dan rela untuk mengikuti jadwal yang sudah ada, meski tetap menjalani ibadah puasa.
Persipura pada TSC 2016 menargetkan gelar juara. Untuk mencapai gelar tersebut, mereka harus bekerja keras dan tak membuang kesempatan.
Saat ini, Persipura sudah mengantongi delapan poin dari dua kali menang dan dua kali imbang. Pada momen Ramadan ini, Jafri ingin para pemain Persipura mencuri poin maksimal baik laga kandang maupun tandang.