Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Catalunya, Minggu (5/6/2016). Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, terlihat bersikap ramah kepada Marc Marquez (Repsol Honda).
Setelah memarkir motor di parc ferme, Rossi mendatangi Marquez yang berdiri di sebelahnya, lalu keduanya berjabat tangan. Marquez menyelesaikan balapan dengan finis di urutan kedua.
Jabat tangan antara Rossi dan Marquez sudah cukup lama tidak terjadi. Keduanya berselisih jelang akhir musim lalu dan sejak itu tak pernah akur.
Jelang GP Malaysia di Sirkuit Sepang, Oktober 2015, Rossi menuduh Marquez telah membantu rekan satu timnya, Jorge Lorenzo, untuk menjadi juara. Ketika itu, Rossi dan Lorenzo tengah bersaing ketat di klasemen.
Puncak perselisihan ini adalah ketika aksi Rossi saat balapan GP Malaysia membuat Marquez terjatuh dan gagal finis.
Baca Juga:
Rossi dikenai sanksi dan harus memulai balapan seri terakhir di Valencia dari posisi start paling belakang. Rossi akhirnya gagal menjadi juara dunia. Gelar tersebut jatuh ke tangan Lorenzo.
Sejak itu, suasana tegang selalu muncul kala Rossi dan Marquez berdekatan. Kontak mata pun bisa dikatakan tak pernah terjadi.
Semua berubah pada akhir pekan ini. Meninggalnya pebalap Moto2 asal Spanyol, Luis Salom, akibat kecelakaan saat menjalani sesi latihan bebas kedua, Jumat (3/5/2016), meluruhkan kekakuan di antara keduanya.
Respect.#RossiVsMarquez https://t.co/gnWA5yV4aQ
— MotoGP™ (@MotoGP) 5 June 2016
"Ketika hal seperti ini terjadi (meninggalnya Salom), hal lainnya jadi tidak penting, jadi kecil. Jadi, saya pikir tadi adalah hal yang tepat untuk dilakukan," kata Rossi dalam konferensi pers seusai balapan.
“MotoGP adalah olahraga yang besar. Hasrat kami, tetapi juga berbahaya. Jadi, menurut saya merupakan tindakan normal, perasaan yang normal, dengan semua pebalap saling membantu," kata Rossi.
Dengan finis di urutan pertama, Rossi mendapat tambahan 25 poin. Dia masih berada di urutan ketiga klasemen dengan 103 poin, tertinggal 22 angka dari Marquez yang berada di urutan pertama.