Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dominasi ganda putri China di Istora berakhir pada BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016 setelah Tang Yuanting/Yu Yang kalah dari pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, 15-21, 21-18, 15-21, Minggu (5/6/2016).
Pada lima penyelenggaraan Indonesia Open sebelumnya, gelar ganda putri selalu dikuasai oleh Negeri Tirai Bambu tersebut.
Pada 2011 dan 2012 gelar juara diraih pasangan Wang Xiaoli/Yu Yang. Bao Yixin/Cheng Shu kemudian menjadi kampiun pada 2013. Selanjutnya, gelar pada 2014 dan 2015 masing-masing direbut Tian Qing/Zhao Yunlei dan Tang Jinhua/Tian Qing.
"Kami sudah berjuang sekuat tenaga saat mengejar ketinggalan pada gim kedua, tetapi ganda Jepang lebih bagus," kata Tang dalam sesi konferensi pers di Istora.
"Kami sebenarnya sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk menjadi juara di sini, tetapi tadi Yu Yang sempat mengalami sakit di punggungnya," ucap Tang.
Berpasangan dengan Yu Yang yang merupakan Juara Olimpiade 2008, Tang mengaku tidak merasa terbebani. Yu meraih medali emas di Beijing saat masih bersama Wang Xiaoli yang saat ini sudah pensiun.
"Saya sudah merasa nyaman dibimbing Yu yang lebih senior dari saya," ujar Tang.
Baca Juga:
Tang merupakan pemain yang memiliki ciri khas salah satu ujung rambutnya dikepang.
"Saya memilih gaya ini setahun yang lalu saat hendak memotong rambut. Gaya rambut ini merupakan ide saya sendiri untuk keberuntungan. Saya tidak tahu sampai kapan memilih model rambut seperti ini," ucap Tang sambil memegang rambutnya.
Dengan menjadi runner-up pada Indonesia Open tahun ini, Tang bersama Yu akan mendapat poin penting untuk mengamankan posisi unggulan pada Olimpiade Rio 2016.
"Kemungkinan kami bisa menjadi unggulan kedua pada Olimpiade," ujar Tang.