Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bali United terus terseok-seok di papan tengah bawah klasemen sementara Torabika Soccer Championship (TSC) A. Tim asuhan Indra Sjafri tertahan di peringkat ke-14 dengan koleksi lima poin.
Laga tandang seperti menjadi musuh buat Serdadu Tridatu. Bali United baru mengemas sebiji poin dari tiga pertandingan di markas lawan, yakni di pekan kedua ketika bermain imbang dengan Persipura. Terakhir, Ahn Byung-keon kalah 1-3 saat bertandang ke Persiba.
Penyelesaian akhir juga menjadi masalah tambahan. Kendati memiliki penyerang tajam dalam diri Nemanja Vidakovic, yang mencetak dua gol dalam dua laga, Bali United juga tercatat tidak efisien. Data Labbola menunjukkan Bali United total melakukan 64 tembakan sepanjang lima duel awal TSC.
Dari seluruh tembakannya itu, hanya empat yang akhirnya menjadi gol!
Tak Tergantikan
Meski belum sampai pada performa yang diinginkan, beberapa penggawa Bali United tetap memperlihatkan sinar terang. Fadil Sausu misalnya, menjadi gelandang bertahan yang pasti diinginkan pelatih mana pun.
Gelandang bertahan asal Palu berusia 31 tahun ini piawai berperan sebagai poros permainan Bali United. Fadil tercatat sebagai pemain yang paling rajin melepas operan di TSC A (69,2 operan per partai).
Ia juga berada di posisi teratas daftar pemain dengan rataan operan sukses terbanyak (56 operan akurat per laga). Kredit khusus juga diberikan pada I Nyoman Sukarja. Eks Bali Devata ini rata-rata menciptakan 2,6 peluang per partai alias hanya kalah dari Lamine Diarrassouba (PSM/3 peluang per laga).
Kinerja Sukarja yang turut membuat Bali United menjadi tim dengan jumlah penciptaan peluang terbanyak (43). Adapun yang paling memikat perhatian adalah Ricky Fajrin Saputra. Pemain bertinggi 175 cm, yang ditarik oleh Indra ke timnas U-19 saat Garuda Jaya menghadapi tim Pra-PON Jawa Tengah dalam rangkaian tur Nusantara, ini tak tergantikan di pos bek kiri Bali United. Melihat penampilannya di TSC, sulit meyakini bahwa Ricky cuma menjadi pelapis Fatchurahman di timnas U-19 asuhan Indra.
Performa ciamik Ricky mendapat pujian dari rekannya di Bali United dan timnas U-19, Yabes Roni.
"Ricky sudah semakin dewasa, baik di luar maupun dalam lapangan. Dulu misalnya, dia jarang ngobrol di luar lapangan. Tapi, sekarang sudah lebih menyatu dengan tim," ucap Yabes.
"Kualitas permainannya juga meningkat drastis, begitu juga akurasi operan dan umpan silangnya. Ia bagus dalam bertahan dan menyerang, tidak seperti dulu yang jarang melakukan overlap. Bila terus seperti ini, saya yakin Ricky akan segera memakai seragam timnas, baik untuk U-23 maupun senior," tutur Yabes. (drew)