Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Black Steel Manokwari akhirnya membuktikan diri bahwa mereka bukanlah tim promosi biasa di Pro Futsal League (PFL) 2016. Tim yang sebagian besar dihuni oleh pemain Papua ini akhirnya berhasil menjadi finalis liga futsal paling bergengsi di Indonesia.
Mulusnya perjalanan Black Steel tak lepas dari cantiknya permainan Ardiansyah Runtuboy.
Pemain muda yang berposisi sebagai pemain tengah ini kerap menjadi biang kerok bagi lawan-lawan Black Steel.
Hal tersebut terjadi di pertandingan semifinal PFL yang digelar di GOR UNY, Yogyakarta, Sabtu (4/6/2016).
Dalam laga yang mempertemukan Black Steel dan BJL 2000 Cosmo Semarang itu, Ardi, sapaan akrab Runtuboy, berhasil mengacak-acak pertahanan lawan.
Tak hanya itu, ia pun kerap membuat assist mulus yang memanjakan pivot Black Steel.
Berkat kerja kerasnya di lini tengah, Black Steel berhasil menaklukan BJL 2000 Cosmo Semarang dengan skor 4-3. Dengan demikian, mereka akan bertemu tim bertabur bintang, Vamos Mataram, di laga final.
"Kami bermain sangat baik. Hanya mungkin kami akan mengasah mental juara agar enggak grogi di laga final," ujar asisten pelatih Black Steel, Sayan Karmadi, saat ditemui Juara di GOR UNY, Yogyakarta, Sabtu (4/6/2016).
Kebolehan Runtuboy cs dalam mengolah bola disadari sebagai ancaman bagi Vamos.
Asisten pelatih Vamos, Yusuf Maulana, mengatakan Black Steel merupakan tim dengan stamina dan kecepatan yang membahayakan timnya.
"Tetapi, kami sudah memersiapkan semuanya," tutur Yusuf.
"Kami pun akan mengevaluasi hasil pertandingan hari ini. Gawang kami sudah kebobolan tiga kali, artinya harus ada yang diperbaiki," katanya.
Bukan hal mudah bagi Vamos untuk menjadi finalis. Ia mesti lebih dulu mengalahkan Biangbola Kaltim yang juga memiliki pemain bintang.
[video]https://video.kompas.com/e/4911877120001_ackom_pballball[/video]