Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Ihsan Maulana Mustofa, memetik banyak pelajaran dari kekalahannya saat menghadapi Lee Chong Wei (Malaysia), pada babak semifinal BCA Indonesia Open Superseries Premiere 2016.
Ihsan kalah dari Lee 9-21, 18-21, pada laga yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2016).
"Bersyukur saya bisa melangkah sampai hari ini soal pertandingan. Gim pertama, saya masih telat panas dan ragu-ragu melakukan pukulan. Saya merasa puas pada gim kedua karena sudah lebih berani mengeluarkan permainan yang saya miliki," kata Ihsan dalam konferensi pers seusai laga.
"Saya banyak belajar dari pemain sekelas Lee lewat pukulan dan ketenangannya di lapangan. Saya tidak merasa teganng, tetapi merasa feeling kurang pas," ucap Ihsan.
Akibatnya, Ihsan sering ragu dalam melakukan smes karena shuttle cock yang diberikan kurang tepat baginya.
Baca Juga:
Berbeda pada pertemuan melawan Rajiv Ouseph di perempat final, Ihsan menilai bahwa pemain asal Inggris tersebut pertahanannya kurang begitu rapat.
"Smes Rajiv meskipun tajam tidak terlalu berisi, sedangkan Lee smesnya lebih berisik," ujar Ihsan.
Ditanya tentang gaya permainan yang diterapkan saat di lapangan, Ihsan mengaku terinspirasi dari permainan peraih medali emas Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat.
"Dari dulu saya menyukai permainan Taufik. Tadi Lee seusai laga memberikan pesan agar saya selalu semangat dan sukses ke depan. Semoga dalam dua tahun ke depan, saya bisa masuk jajaran 10 besar dunia," ujar Ihsan.
Setelah Indonesia Open, Ihsan dan sejumlah pebulu tangkis lainnya akan mengikuti Australia Terbuka yang akan digelar pada 7-12 Juni.