Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Grafik performa pasangan ganda campuran nasional, Riky Widianto/Richi Puspita Dili, terus menurun pada 2016. Dari lima turnamen yang sudah diikuti, Riky/Richi hanya sekali meraih hasil bagus.
Pencapaian terbaik Riky/Richi didapat pada turnamen India Terbuka, 29 Maret-3 April lalu.
Di turnamen berlevel superseries itu, Riky/Richi mampu menembus babak final. Namun, meraka gagal menjadi juara setelah dikalahkan pasangan China, Lu Kai/Huang Yaqiong.
Selebihnya, pasangan berperingkat ke-23 dunia itu selalu terhenti pada babak-babak awal, termasuk di BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016 yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 30 Mei-5 Juni.
Menanggapi hasil tersebut, pelatih ganda campuran Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), Nova Widianto, mengaku akan melakukan penyegaran.
"Ya, kami akan memisahkan Riky dan Richi untuk sementara. Nanti di turnamen Taiwan Terbuka, Riky akan kami coba pasangkan dengan Gloria (Emanuelle Widjaja)," tutur Nova saat ditemui JUARA di sela-sela penyelenggaraan Indonesia Open.
Baca Juga:
Turnamen Taiwan Terbuka 2016 dijadwalkan pada 28 Juni-3 Juli. Di turnamen berlevel grand prix gold itu, Nova mengaku tidak memberi target apa-apa kepada Riky dan Gloria.
"Tidak ada target karena ini tujuannya untuk penyegaran saja. Sepanjang tahun ini, Riky/Richi hasilnya tidak terlalu bagus, meski bisa juga sampai ke final India Terbuka. Demikian juga dengan Edi (Subaktiar)/Gloria, belakangan ini prestasi mereka juga menurun," kata Nova.
Meski telah mengonfirmasi tandem Riky/Gloria di turnamen Taiwan Terbuka 2016, Nova mengatakan belum punya rencana serupa terhadap Edi dan Richi.