Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSIS Semarang mengawali turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) B dengan hasil tak memuaskan. Pada dua laga pertama di Grup 4, PSIS gagal meraih poin penuh. Mereka ditahan Persipur Purwodadi dan Persibat Batang dengan skor sama, 0-0.
Namun secara pelahan PSIS mulai bangkit. Mereka sukses membungkam rival bebuyutan PSIM Yogyakarta 2-1 di kandang sendiri. Selanjutnya pada laga tandang, Laskar Mahesa Jenar mengalahkan PSIR Rembang juga dengan skor sama, 2-1.
“Tim masih butuh adaptasi sehingga mengalami kesulitan pada laga awal. Pasalnya, banyak pemain muda di tim ini. Mereka juga belum pernah merasakan turnamen di level nasional. Tapi dalam laga-laga berikutnya, mereka sudah menunjukkan kemampuannya dan makin percaya diri,” ujar Manajer PSIS, Wahyu Winarto.
Saat menghadapi PSIM dan PSIR, pelatih Eko Riyadi menurunkan pemain muda. Saat diberi kepercayaan, mereka justru bisa menunjukkan kemampuan terbaik.
Baca Juga:
Hasilnya, Johan Yoga dkk belum terkalahkan dalam turnamen. Dengan mengantungi delapan poin, mereka menduduki posisi puncak. Namun PSIS hanya unggul satu poin atas dua tim di bawahnya, PSIM dan Persijap Jepara.
“Mereka malah bermain tanpa beban dan bisa memenangkan laga. Sejak itu, pemain senior pun lebih percaya dengan kemampuan pemain muda. Ini menjadikan tim makin solid karena mereka sudah lebih padu,” ungkap pria yang akrab disapa Liluk itu.
Pada laga berikutnya sebelum libur puasa, PSIS menghadapi tuan rumah PPSM Magelang di Stadion Madya, Sabtu (4/6/2016). PSIS berharap bisa mendulang poin sekaligus mempertahankan rekor tak terkalahkan.
“Persaingan di grup ini sangat ketat. Bahkan dengan PPSM yang menduduki peringkat lima hanya terpaut tiga poin dari kami. Jadi, penting meraih poin dalam laga tandang. Kami juga ingin mempertahankan rekor tak terkalahkan,” jawab Wahyu.