Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bek Persija Jakarta, Maman Abdurrahman, mulai membicarakan masa pensiunnya. Pemain berusia 34 tahun itu terang-terangan ingin meneruskan jenjang karier sebagai pelatih di klub masa kecilnya, Persijatim atau yang kini bernama PS Jakarta Timur.
Sebelum malang melintang dalam persepak bolaan Tanah Air, Maman Abdurrahman lebih dulu digembleng di Persijatim yang saat itu bermarkas di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, pada rentang 1998-2000.
Ditanya soal masa pensiun, Maman membeberkan rencananya. Ternyata, eks pemain tim nasional (timnas) Indonesia itu mantap mengatakan hasratnya untuk menjadi seorang pelatih.
"Ya, setelah pensiun nanti, sepertinya saya tidak akan jauh dari sepak bola. Saya berencana menjadi pelatih. Namun, pastinya saya akan memulainya sebagai asisten pelatih," kata Maman.
Sebagai pemain sepak bola profesional di Indonesia, Maman sebetulnya berpeluang mengantongi lisensi C nasional. Namun, pembekuan PSSI oleh FIFA kala itu menghambat eks pemain Persib Bandung itu untuk mengurusnya.
"Saya belum mengantongi lisensi sampai saat ini. Masalahnya, saat saya ingin mengikuti kursus kepelatihan untuk mendapat lisensi C, PSSI masih dibekukan oleh FIFA," ucap Maman.
Baca Juga:
Maman juga mengungkapkan peran penting Persijatim dalam perkembangan kariernya. Karenanya, pemain kelahiran Jakarta itu ingin 'membayar' budi baik tim yang juga menelurkan kapten Persija, Ismed Sofyan, tersebut.
"Saya dibesarkan oleh Persijatim. Pastinya, saya ingin membalas budi untuk klub yang telah berpengaruh banyak dalam karier saya sejauh ini," tutur pemain yang gemar menggunakan pomade itu.
"Sebelumnya, saya juga sudah berdiskusi dengan manajemen PS Jaktim soal bagaimana peluang untuk menjadi pelatih. Selain itu, kami juga sudah mulai membahas soal ilmu kepelatihan," katanya.
Namun, Maman belum terpikir pada usia berapa dirinya akan gantung sepatu. Eks bek PSIS Semarang itu pun menyatakan, sampai saat ini kondisinya masih layak untuk bersaing dengan pemain lain.