Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, terus menjaga misi memenangi gelar di turnamen BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016 yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 30 Mei-5 Juni.
Marin mencapai babak semifinal setelah mengalahkan tiga kali juara Indonesia Open, Saina Nehwal, 24-22, 21-11, pada babak perempat final, Jumat (3/6/2016).
Unggulan pertama itu mengakui bahwa dirinya punya kunci tersendiri untuk mengalahkan Nehwal pada pertemuan ketujuh mereka.
"Laga hari ini berjalan cukup sulit, terutama pada gim pertama. Tetapi saya berhasil mengungguli Saina. Saya bermain dengan percaya diri. Saya tahu betul cara mengatur kok dan arah angin di lapangan," kata Marin seusai pertandingan.
Marin membuka gim kesatu dengan baik. Pada perebutan poin-poin awal, pemain nomor satu dunia itu mampu unggul 5-2.
Marin kemudian meneruskan keunggulannya sampai kedudukan 13-6 dan 14-10.
Nehwal yang punya histori apik di Istora berupaya bangkit. Pemain yang menempati unggulan ke-8 itu menyamakan kedudukan dan memaksakan terjadinya adu setting.
Dua poin beruntun yang dimenangi Marin memastikan gim kesatu jadi miliknya.
Unggul satu gim membuat kepercayaan diri Marin kian tinggi. Pada gim kedua, Marin tercatat tidak pernah sekali pun berada dalam posiis tertinggal.
Marin berturut-turut unggul 4-1, 7-3, 11-5, dan 17-9, sebelum menyudahi pertandingan dengan kemenangan telak.
Pada babak semifinal, Marin akan menjumpai wakil China, Wang Yihan, yang lolos setelah menundukkan pemain Korea Selatan, Sung Ji-hyun, 21-18, 13-21, 22-20.
"Saya belum memikirkan strategi apa yang akan digunakan untuk melawan Wang Yihan besok. Saya akan mendiskusikan ini bersama pelatih," ujar Marin.
Sampai duel keenam yang terjadi pada babak perempat final Malaysia Terbuka tahun ini, rekor pertemuan Marin dan Wang imbang 3-3.