Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SINGAPURA, JUARA.net – Kabinet kepelatihan tim nasional (timnas) Singapura dirombak setelah Varadaraju Sundramoorthy ditunjuk jadi pelatih baru. Salah satu staf backroom Sundramoorthy adalah eks pelatih kebugaran Manchester City.
Varadaraju Sundramoorthy melepaskan jabatannya sebagai pelatih klub papan atas S-League atau Liga Singapura, Tampines Rovers. Pria 50 tahun ini fokus pada tugas barunya menjadi pelatih timnas Singapura.
Sudramoorthy pun menetapkan staf kepelatihan yang akan membantunya menangani skuat The Lions, julukan timnas Singapura. Target awal Singapura di bawah Sundramoorthy adalah minimal mencapai semifinal Piala AFF 2016.
Pelatih yang merupakan eks striker klub Swiss, FC Basel, mengangkat legenda hidup sepak bola Singapura, Fandi Ahmad. Fandi akan jadi asisten pelatih timnas Singapura, setelah sebelumnya juga membantu Bernd Stage.
”Semuanya baik, tidak ada masalah dengan semua pelatih yang ada. Saya yakin semua orang ini bisa bekerja sama antara satu sama dengan yang lain."
Pelatih Singapura, Varadaraju Sundramoorthy.
Stage adalah pelatih asal Jerman yang menangani Singapura medio Mei 2013 sampai April 2016 sebelum digantikan Sundramoorthy.
Selain Fandi Ahmad, Sundramoorthy dibantu dua pelatih asal Belgia. Dua nama itu adalah pelatih kiper Frederic de Boever dan Balder Berckmans yang merupakan pelatih fisik.
Baca juga:
De Boever yang berusia 35 tahun adalah tangan kanan pelatih kiper Guy Martens di klub Belgia, RKC Genk. Martens adalah ’penemu’ kiper Chelsea, Thibaut Courtois.
Martens lalu jadi konsultan pelatihan kiper Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) dan yang merekomendasikan De Boever.
Lalu Berckmans adalah pelatih kebugaran berusia 29 tahun dengan lisensi kepelatihan UEFA B. Dia pernah bekerja untuk Manchester City selama tiga bulan medio September sampai November 2011.
Kala itu, Berckmans bekerja di bawah Manajer Roberto Mancini. Dia juga pernah jadi pelatih kebugaran petenis yang sempat menduduki peringkat delapan dunia, Janko Tipsarevic pada 2012.
”Semuanya baik, tidak ada masalah dengan semua pelatih yang ada. Saya yakin semua orang ini bisa bekerja sama antara satu sama dengan yang lain. Kami pun memiliki tujuan yang sama,” kata Sundramoorthy.