Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Bali United, Indra Sjafri, menjadi calon pelatih tim nasional (timnas) Indonesia terakhir yang memaparkan rancangan kerjanya kepada Expert Panel. Pelatih berusia 53 tahun itu menyusul Rahmad Darmawan dan Nilmaizar yang lebih dulu hadir memenuhi undangan PSSI.
Dalam presentasinya, Indra Sjafri menyatakan akan memakai pemain muda untuk tim nasional Indonesia (timnas) Indonesia di Piala AFF 2016. Fase penyisihan grup turnamen dua tahunan itu terlaksana di Myanmar dan Filipina, November 2016.
"PSSI harus memberikan keleluasaan bagi pelatih yang akan ditunjuk nanti untuk memilih pemain yang diinginkan," ucap Indra di kantor PSSI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2016).
"Maka dari itu, saya ingin timnas memiliki wajah baru yang dihiasi oleh para pemain muda. Selanjutnya, mereka akan dipandu oleh beberapa pemain senior," katanya.
Baca juga:
Namun, pelatih yang naik daun seusai mengantar timnas U-19 Indonesia menjuarai Piala AFF 2013 tersebut juga menyiratkan imbauan kepada masyarakat.
Menurutnya, kondisi sepak bola Indonesia yang belum ideal membuat timnas tanpa target tinggi pada kompetisi antar negara Asia Tenggara itu. Jadi, dia tak ingin mendapatkan beban berat.
"Jika bicara soal sepak bola Indonesia, kondisinya sudah tidak ideal sejak setahun terakhir. Salah satu yang menjadi penyebab adalah tidak adanya kompetisi yang bergulir. Untuk itu, masyarakat harus bisa menilai dan paham akan masalah tersebut," tuturnya.
Indra Sjafri menjadi satu-satunya kandidat yang belum pernah membesut timnas senior. Sebelumnya, pelatih berdarah Minang itu sempat menukangi timnas U-17 pada 2011 dan timnas U-19 pada rentang 2012-2014.
Kala itu, Indra memang menyebut beban berat harus dipikul oleh para pemain timnas U-19 saat tampil di Piala Asia 2014.
Bahkan, menurut budayawan Emha Ainun Najib selaku 'bapak angkat' para pemain, Evan Dimas dkk menjadi pelampiasan kegagalan politik, kegagalan ekonomi, dan di segala bidang.