Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
4. Sepp Maier
Jika ada sosok yang bertanggung jawab membantu Oliver Kahn menjadi kiper terbaik Jerman pada masanya, Josef-Dieter “Sepp” Maier (72) adalah orang tersebut. Maier adalah mentor untuk Kahn, baik di FC Bayern Muenchen, maupun di tim nasional Jerman.
Maier bukan mentor sembarangan. Dia memiliki reputasi sendiri sebagai kiper kawakan.
Mengawali karier di klub TSV Haar, Maier bermain untuk Bayern dari 1962 sampai 1980. Tidak tanggung-tanggung, Maier membukukan 536 penampilan bersama klub Bavaria tersebut.
Semasa berkarier, Maier diberi julukan Die Katze von Anzing (Kucing dari Anzing), karena memiliki refleks yang lincah layaknya hewan imut-imut tersebut.
Prestasi Maier di lapangan hijau pun tidak main-main. Semasa memperkuat Bayern, Maier menjadi bagian skuat Die Roten yang memenangi Liga Champions tiga kali berturut-turut pada musim 1973-1974, 1974-1975, dan 1975-1976.
Maier juga mengecap serangkaian kesuksesan lain, seperti empat gelar Bundesliga, empat gelar DFB Pokal, satu Piala Winners, dan satu gelar Piala Interkontinental.
Di level tim nasional, Maier bermain untuk Jerman pada empat Piala Dunia. Maier pertama kali dipanggil ketika Jerman (ketika itu masih menggunakan nama Jerman Barat) pada Piala Dunia 1966.
Kala itu, dia masih menjadi kiper cadangan untuk Hans Tilkowski. Maier baru memulai debut sebagai kiper pada Piala Dunia 1970. Namun, baru pada 1974, Maier merasakan gelar Piala Dunia bersama Der Panzer.
Setelah pensiun, Maier sempat menjabat sebagai pelatih kiper di Bayern Muenchen dan tim nasional Jerman, sebelum pensiun pada 2008.
5. Harald Schumacher
Harald ‘Toni’ Schumacher (62) merupakan kiper legendaris FC Koeln. Memulai debut profesionalnya bersama klub tersebut, Schumacher bermain selama 15 musim dari 1972 hingga 1987.
Bersama FC Koeln, Schumacher juga merasakan beberapa gelar, seperti gelar Bundesliga musim 1977-1978, dan tiga gelar DFB Pokal musim 1976-1977, 1977-1978, dan 1982-1983.
Schumacher pertama kali memperkuat tim nasional Jerman pada 1979. Dia menjadi kiper kedua Die Nationalelf saat menjuarai Piala Eropa 1980. Pada Piala Dunia 1982 dan 1986, Schumacher naik pangkat menjadi kiper utama Jerman.
Namun, di kedua turnamen tersebut, dia harus puas hanya menjadi runner-up.
Di sisi lain, karier Schumacher diwarnai serangkaian kontroversi. Insiden paling fenomenal yang melibatkan Schumacher adalah saat Jerman bermain melawan Prancis pada Piala Dunia 1982.
Ketika itu, dia menabrak bek Les Bleus Patrick Battison saat berebut bola, dan membuat Battison pingsan. Hingga saat ini, Schumacher menolak tuduhan bahwa ia sengaja menabrak Battison.
Selain itu, Schumacher juga pernah membuat kehebohan saat menerbitkan buku autobiografinya pada 1987. Dalam bukunya itu, Schumacher membeberkan bahwa sejumlah pemain di Bundesliga mengonsumsi kokain.
Karena klaim tersebut, Schumacher ‘diasingkan’ dari tim nasional Jerman dan FC Koeln.