Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bocah ajaib asal Brasil, Gabriel Barbosa (19), mencatatkan gol debut untuk timnas Samba dalam laga persahabatan kontra Panama di Denver, Colorado, Senin (30/5/2016).
Gol Gabriel pada menit ke-73 melengkapi kemenangan 2-0 Brasil setelah sebelumnya Jonas Oliveira (2') membawa pasukan Carlos Dunga unggul 1-0.
Gabriel sebenarnya pernah dipanggil Dunga untuk bergabung dengan Tim Samba pada 26 Maret 2016 dalam partai Kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Paraguay.
Sayang, penyerang asal Santos ini hanya memanaskan bangku cadangan.
Pada 5 Mei 2016, penyerang berusia 19 tahun ini kembali diminta Dunga memperkuat Brasil untuk bersiap menghadapi ajang Copa America 2016.
Dunga akhirnya memberikan kesempatan kepada Gabriel untuk turun ke lapangan pada menit ke-64 untuk menggantikan Jonas.
Hanya berselang sembilan menit, pemain berjuluk Gabigol itu membukukan gol debutnya bagi timnas senior lewat sepakan kaki kiri dari dalam kotak penalti.
Mensyukuri gol tersebut, Gabriel langsung mengangkat kedua tangannya ke atas seperti berterima kasih kepada sang pencipta, sembari berlari ke arah Dunga dan memeluknya.
"Saya sangat senang dengan debut dan gol itu," kata Gabriel selepas pertandingan.
"Sungguh mimpi menjadi kenyataan bagi saya untuk merumput bersama pemain seperti Kaka dan Dani Alves," ucap dia lagi.
Kaka dan Alves memang merupakan pemain-pemain kebanggaan Brasil di kancah sepak bola.
Kaka adalah peraih Ballon d'Or 2007, sementara Alves selalu menjadi andalan saat FC Barcelona meraih tiga trofi Liga Champions (2009, 2011, 2015).
Gabriel pun mengunggah foto melalui akun Instagram-nya dengan mengatakan, "Mimpi masa kecil saya telah terwujud."
Meu sonho de menino consegui realizar ! @rafaelribeirorio
A photo posted by Gabriel Barbosa (@gabigol) on
Juru taktik Brasil, Dunga, memuji penampilan anak asuhnya tersebut dan menilai Gabriel bisa menjadi pemain kunci dalam Copa America nanti.
"Dia bisa bermain di tiga posisi berbeda di lini depan," ujar Dunga.
"Kami bisa menempatkan dia sesuai kebutuhan tim dalam sebuah pertandingan," tutur peracik strategi berusia 52 tahun itu.
Gabriel disinyalir bisa ditempatkan sebagai penyerang tengah, pemani sayap kiri, dan pemain sayap kanan.
Lalu, bagaimana sepak terjang Gabriel selama ini?