Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Alhaji Kamara membuktikan diri bahwa kelainan jantung tidak menjadi halangan dia untuk berkarier sepak bola profesional.
Kamara menjadi penentu kemenangan 1-0 DC United di kandang Sporting Kansas City pada lanjutan Liga Sepak Bola Profesional Amerika Serikat (MLS), Jumat (27/5/2016).
Gol tersebut tercipta pada pertandingan resmi pertama Kamara seusai divonis mengalami kelainan jantung sehingga FIFA dan UEFA tak merekomendasikannya untuk bermain sepak bola profesional.
"Setelah absen 6 bulan dan segala hal yang telah dialami, saya senang bisa kembali bermain dan mencetak gol," kata Kamara seperti dilansir BBC.
Penyerang asal Sierra Leone itu merupakan salah satu pilar IFK Norkopping menjuarai Liga Swedia pada 2015 lalu. Dia mencetak 6 gol dalam 14 pertandingan seusai menjalani masa peminjaman di klub Malaysia, Johor Darul Takzim.
Dalam persiapan memasuki musim baru, kabar buruk menimpa Kamara. Pada Februari 2016, dia didiagnosis mengalami kelainan jantung. Hal tersebut bisa memicu kematian mendadak bagi sang pengidap.
FIFA dan UEFA sudah merekomendasikan Kamara untuk tidak melanjutkan karier sebagai pesepak bola profesional. Namun, dia menolak dan memilih bergabung ke DC United pada Mei 2016.
Setelah menjalani sejumlah tes, tim dokter tim mengatakan Kamara bisa tetap bermain sepak bola sekalipun mengalami kelainan jantung. Hal ini tak lepas dari aturan MLS yang tidak sepenuhnya menerapkan regulasi FIFA dan tak seketat UEFA.
"Saya ingin menjadi bagian dari tim dan keluarga ini. Saya saat ini merasa luar biasa," ucap pemain yang telah mencetak dua gol dalam lima pertandingan bersama tim nasional Sierra Leone ini.
Kamara dilahirkan di Freetown, Sierra Leone, pada 16 April 1994. Dia menjalani karier sepak bola profesional pertamanya pada 2010 bersama klub lokal, FC Kallon.
Dia kemudian menjalani masa peminjaman di sejumlah klub Swedia. Baru pada 2014, Norkoping memboyongnya secara permanen.