Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
satunya pilihan Persis bila ingin bersaing di Grup 3 ISC B.
Ya, Persis dalam posisi sulit setelah belum sekali pun memenangi laga di ISC B. Dari tiga laga, Laskar Sambernyawa baru mendulang dua poin. Produktivitas gol mereka pun sangat minim. Persis baru mencetak satu gol dan sudah kebobolan tiga gol yang mengakibatkan mereka berada di dasar klasemen.
Persis jelas butuh kemenangan bila ingin kembali ke posisi atas. Repotnya, mereka menghadapi PSCS yang merupakan salah satu tim terkuat di Grup 3. PSCS juga sukses bertengger di puncak klasemen dengan poin enam. Unggul empat poin dari Persis.
“Tak peduli Persis menghadapi tim yang berada di puncak klasemen. Kami bermain di kandang sendiri dan harus memenangkan laga. Bila menang, Persis bisa kembali ke papan atas dan bersaing dengan tim-tim lain,” tandas pelatih Widiantoro.
Hanya, Widiantoro mengakui penyelesaian akhir tim masih menjadi problem berat. Torehan satu gol yang dicetak pemain belakang menunjukkan deretan penyerang Persis masih mandul.
Baca Juga:
“Saya sudah mengasah ketajaman mereka dalam setiap latihan. Kini tergantung bagaimana mereka di lapangan. Untuk posisi striker memang dibutuhkan naluri yang tajam dan mental yang kuat. Tapi yang jelas, saya berharap Persis meraih kemenangan pertama,” jawabnya.
Persoalannya, PSCS bukan lawan ringan bagi Persis. Apalagi, PSCS ditangani Aris Budi Sulistyo yang sebelumnya mengarsiteki Persis. Paling tidak, Aris sangat mengetahui kekuatan dan kelemahan lawannya. Pasalnya sebagian besar pemain asuhan Aris seperti Andrid Wibawa masih dipertahankan Persis.
“PSCS akan bermain terbuka meski tampil di kandang lawan. Target kami membawa pulang poin di laga tandang ini,” ujar Aris yang membawa Persis menjadi runner-up Piala Polda Jateng. Namun dia gagal total di Piala Kemerdekaan karena Persis sudah tersingkir di babak awal.
“Saya memang sudah mengenal karakter pemain Persis yang pernah saya tangani seperti Dedi Cahyono maupun Andrid,” ujar dia melanjutkan.