Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam mengambil tindakan terkait munculnya cerawat dan sejenisnya, jajaran manajemen Arema tidak serta-merta mengambil keputusan sendiri. Mereka memutuskan untuk meminta pendapat dari kalangan Aremania.
Selain berkoordinasi langsung, manajemen Arema juga mengadakan pemungutan suara lewat aplikasi Arema Apps. Dari 2.734 peserta polling, 59 persen menginginkan pelaku ditindak dan bertanggung jawab atas sanksi yang dijatuhkan Komdis pada klub.
“Suara mayoritas menginginkan oknum ditangkap agar bisa bertanggung jawab secara individu. Hal ini menjadi pertimbangan manajemen untuk mengambil tindakan,” kata media officer Arema, Sudarmaji.
Selebihnya ada 34 persen yang menginginkan cerawat dicegah dan dirazia dengan ketat di pintu-pintu masuk stadion. Sisanya, yaitu tujuh persen, menginginkan siap menerima hukuman tanpa penonton dengan maksud memberi jera.
Menanggapi opsi ketiga yang berbunyi siap menjalani hukuman tanpa penonton, Sudarmaji mengatakan bahwa hal tersebut jangan sampai terjadi. Pasalnya, klub akan mendapat kerugian yang cukup besar lantaran tak ada pemasukan dari tiket penonton.
“Kalau sampai terjadi hukuman tanpa penonton, maka itu sangat kami sesalkan karena kerugiannya bukan hanya berdampak pada materi yang cukup besar, tetapi secara psikologis pemain,” tuturnya.