Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kendala Timnas U-19 Sudah Terlihat di Depan Mata

By Minggu, 29 Mei 2016 | 12:43 WIB
Fachri Husaini saat mendampingi sesi ujicoba tim nasional Indonesia U-19 melawan Banten di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/5/2015). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Pelatih tim nasional Indonesia U-19, Fachri Husaini, hanya tinggal memiliki waktu 107 hari untuk mempersiapkan tim di Piala AFF U-19 2016 di Hanoi, Vietnam, 11-24 September.

Penulis: Kukuh Wahyudi

Hal ini yang ditakutkan oleh salah satu penggawa timnas peraih medali perak SEA Games 1997 itu saat menangani timnas junior. Persiapan yang sangat mepet bakal seiring dengan kendala dalam pemanggilan pemain.

“Ini pengalaman pribadi, di Indonesia sangat sulit saat mengumpulkan pemain-pemain muda. Pasalnya, minim turnamen usia dini,” ucap Fachri beberapa waktu lalu.

Sebenarnya pada periode 2014-2015, Fachri sudah mempersiapkan timnas U-16 dan U-19 untuk terjun di Piala AFF U-16 dan U-19 2015, tapi kala itu timnas tak jadi berlaga akibat sanksi FIFA.

Berdasarkan usia, beberapa nama di tim itu seharusnya masih berpeluang ambil bagian di timnas U-19 2016.

“Mungkin beberapa nama di timnas sebelumnya bisa diprioritaskan. Tapi, selanjutnya kewenangan coach Fachri dalam memilih pemain,” tutur Azwan.

Pelatih tim nasional Indonesia U-19, Fachri Husaini, hanya tinggal memiliki waktu 107 hari untuk mempersiapkan tim di Piala AFF U-19 2016 di Hanoi, Vietnam, 11-24 September.

Hal ini yang ditakutkan oleh salah satu penggawa timnas peraih medali perak SEA Games 1997 itu saat menangani timnas junior. Persiapan yang sangat mepet bakal seiring dengan kendala dalam pemanggilan pemain.

“Ini pengalaman pribadi, di Indonesia sangat sulit saat mengumpulkan pemain-pemain muda. Pasalnya, minim turnamen usia dini,” ucap Fachri beberapa waktu lalu.

Sebenarnya pada periode 2014-2015, Fachri sudah mempersiapkan timnas U-16 dan U-19 untuk terjun di Piala AFF U-16 dan U-19 2015, tapi kala itu timnas tak jadi berlaga akibat sanksi FIFA.

Berdasarkan usia, beberapa nama di tim itu seharusnya masih berpeluang ambil bagian di timnas U-19 2016.

“Mungkin beberapa nama di timnas sebelumnya bisa diprioritaskan. Tapi,  selanjutnya kewenangan coach Fachri dalam memilih pemain,” tutur Azwan Karim, Sekjen PSSI.

Meski bisa mengantongi nama-nama pemain dari stok lama, belum tentu kondisi fisik mereka masih bagus seperti di pelatnas sebelumnya.

Minimnya turnamen untuk seusia mereka bisa membuat pemain-pemain itu memilih vakum tanpa berlatih saat pelatnas dibubarkan tahun lalu.

Bojongsari Kembali Aktif

Pelatnas timnas U-19 nantinya akan kembali ditempatkan di Pusat Pembinaan Usia Muda PSSI, Bojongsari, Depok.

Kompleks pelatihan yang dikhususkan untuk timnas junior itu sudah memiliki sarana lengkap setelah mendapatkan bantuan FIFA lewat FIFA Goal Project.

Sebuah lapangan berumput sintetis yang belum sempat dipakai timnas, kini akan menjalani debutnya.

“Pada dasarnya Bojongsari sudah standby untuk digunakan,” kata Candra Solehan, Direktur Sarana dan Prasarana PSSI.

Selain kembali memercayakan pelatih kepala kepada Fachri Husaini, staf pelatih lainnya pun tetap dipertahankan oleh PSSI.

Fisioterapi timnas U-19, Aditya Prameswara, menyambut antusias saat PSSI memutuskan memakai tim pelatih yang lama.

"Untuk negara saya siap dipanggil lagi. Saya sudah berkomunikasi dengan coach Fachri," tutur Adit.

[video]https://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4916531377001&preload=none[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P