Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jose Mourinho sedang gencar menjadi pemberitaan media untuk menjadi pelatih Manchester United selanjutnya. Namun, sebenarnya apa penyebab dia dipecat dari Chelsea?
Membesut The Blues, julukan Chelsea, untuk periode kedua (3 Juni 2013-17 Desember 2015), Mourinho mampu mempersembahkan trofi Premier League dan Piala Liga.
Akan tetapi, tuntutan bos Chelsea, Roman Abramovich, untuk mencicipi titel Liga Champions gagal diwujudkan Mourinho.
Pria berusia 53 tahun ini belum mampu membagikan sentuhan tangan dinginnya untuk menggenggam trofi Si Kuping Besar, seperti halnya ketika membawa FC Porto (2004) dan Inter Milan (2010) keluar sebagai kampiun.
Di samping itu, rupanya Mourinho melakukan blunder dalam bursa transfer, baik dalam menjual maupun membeli pemain.
Berikut ini 6 dosa fatal Mourinho di Chelsea:
6. Juan Mata
Mata merupakan Pemain Terbaik Chelsea pada musim 2012 dan 2013.
Gelandang kelahiran Burgos, Spanyol, 28 tahun yang lalu ini mampu membukukan 12 gol dan 20 assist dari 54 penampilan bersama The Blues pada 2012.
Bahkan, Mata membuat publik Stamford Bridge penuh decak kagum ketika performa dia meningkat semusim kemudian dengan torehan 19 gol dan 35 assist dalam 64 laga.
Painting @juanmata8
— Bleacher Report UK (@br_uk) May 19, 2016
Watch street artist @Akse_P19 spray paint amazing image of @ManUtd star at @sfw_tweets eventhttps://t.co/u833m63A9K
Uniknya, nama Mata langsung tenggelam saat Mou mengambil tampuk kekuasaan di ruang ganti.
Tiba-tiba, dia hanya dimainkan dalam 17 laga, sehingga cuma sanggup menyumbang satu gol dan tiga assist.
Mata akhirnya hengkang ke rival Chelsea, Manchester United, dengan banderol 33,9 juta pounds (678 miliar rupiah).
The Blues pun kehilangan Mata, mantan gelandang terbaiknya, yang bakatnya terpendam di bawah Mourinho.
5. Juan Cuadrado
Bagi Cuadrado, 2014 menjadi salah satu musim terbaiknya.
Bersama Fiorentina Cuadrado mampu menciptakan 15 gol dan 11 assist dari 43 pertandingan.
Sementara itu, di balik balutan kostum tim nasional Kolombia, dia sanggup menyabet pencetak assist terbanyak dalam Piala Dunia 2014 di Brasil dengan total empat kali.
Penampilan memukau winger berusia 27 tahun ini membuat Chelsea kepincut dan merekrutnya pada 2 Februari 2015 dengan bujet 25,8 juta pounds (514,8 miliar rupiah).
Training today!! @hernanes pic.twitter.com/totLGV9F7J
— Juan Cuadrado (@Cuadrado) April 14, 2016
Kendati mencicipi gelar Piala Liga dan Premier League 2015, Cuadrado cuma bermain dalam 14 pertandingan dengan membukukan satu assist.
Tak kunjung mendapat tempat utama dalam pasukan Mourinho, Cuadrado pun dicibir gagal unjuk gigi di Negeri Ratu Elizabeth II.
Raksasa Serie A, Juventus, melihat peluang emas tersebut dan menarik dia pulang ke tanah Italia.
Menggunakan seragam I Bianconeri, pesepak bola kelahiran 26 Mei 1988 ini mampu mengukir 5 gol dan 8 assist dalam 40 laga.
Di penghujung musim 2016, Cuadrado merayakan kesuksesan menggenggam Scudetto dan Coppa Italia!
4. David Luiz
Chelsea rela menebus Luiz dari Benfica dengan nominal 22,7 juta pounds (452 miliar rupiah) pada 31 Januari 2011.
Bersama klub yang bermarkas di Stadion da Luz itu Luiz berhasil meraih satu trofi Liga Portugal dan tiga Taca da Liga.
Kendati suka terlambat kembali ke jantung pertahanan jika sudah menyerang, bek berusia 29 tahun ini terkenal handal mencetak gol, baik melalui sundulan maupun tendangan.
Bahkan, ketika sudah berseragam The Blues, pencinta sepak bola semakin mengetahui kemampuan Luiz dalam mengeksekusi tendangan bebas.
Bermarkas di Stadion Stamford Bridge dalam 3,5 tahun Luiz sanggup menggelontorkan 12 gol dan 10 assist dalam 143 pertandingan, yang berbuntut pada titel Piala FA (2012), Liga Champions (2012), dan Liga Europa (2013).
Bagai tak ingin mencoba kualitas Luiz, Mourinho mendepak palang pintu berambut kribo itu ke Paris Saint-Germain pada 13 Juni 2014.
Keberanian PSG memboyong Luiz dengan banderol 37,9 juta pounds (759 miliar rupiah) tentu menjadi bukti sahih betapa berharganya dia di atas lapangan.
Dua musim memperkuat Les Parisiens, Luiz langsung menyumbangkan enam trofi bergengsi!
3. Mohamed Salah
Dua musim beruntun mengantarkan FC Basel menjadi kampiun Liga Swiss (2013 dan 2014) dengan koleksi 20 gol dan 17 assist membuktikan kontribusi besar Salah untuk tim.
Mourinho kemudian meminang pesepak bola yang terkenal dengan kecepatan dan kelincahannya itu pada 23 Januari 2014.
Namun, Salah tidak mampu nyetel dengan formasi Mourinho dan hanya beraksi dalam 19 partai sehingga cuma bisa mengemas dua gol dan empat assist.
Hal ini terlepas dari keberhasilan The Blues merengkuh gelar Piala Liga dan Premier League pada musim tersebut.
Akan tetapi, winger yang akan menginjak usia 24 tahun pada 15 Juni 1992 mendatang itu tetap mampu tampil heroik ketika mengenakan seragam tim nasional Mesir.
Salah mengukuhkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak Kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Afrika bersama tim nasional Mesir (6 gol).
Mourinho dan Chelsea akhirnya meminjamkan Salah ke Fiorentina. Bermukim di Stadion Artemio Franchi, dia bisa mencetak 9 gol dan 4 assist dalam 26 penampilan.
Karier Salah semakin meroket ketika kembali dipinjamkan. Kali ini, giliran AS Roma yang merasakan jasanya.
Bertanding dalam 42 laga, Salah sukses mempersembahkan 15 gol dan 9 assist, sekaligus menjadi catatan paling produktif dia dalam semusim kompetisi!
2. Kevin De Bruyne
Muda dan bertalenta tidak cukup melukiskan kehebatan seorang pemuda berusia 24 tahun seperti De Bruyne.
Meminang De Bruyne dari Genk sejak 31 Januari 2012, Chelsea justru 'membuang' dia ke Werder Bremen.
Menghibur kubu Weserstadion dalam kurun waktu 2 Agustus 2012 sampai 1 Juli 2013 De Bruyne sanggup melesakkan 10 gol dan 10 assist dalam 34 pertandingan.
Mourinho lalu memanggilnya pulang ke Chelsea dan menjanjikan sebuah tempat utama.
De Bruyne membayar kepercayaan Mourinho dalam laga pertama Premier League musim 2013-2014 dengan sebuah assist ke Oscar. Chelsea menang 2-0.
Aksi brilian itu rupanya tidak berarti apa-apa bagi Mourinho, yang total hanya memainkan De Bruyne dalam sembilan pertandingan di semua kompetisi.
Gelandang asal Belgia itu kemudian pindah pada paruh musim, tepatnya 18 januari 2014 ke Vfl Wolfsburg. Apa yang terjadi?
De Bruyne beraksi dalam 73 partai dan sukses membukukan 20 gol dan 37 assist bagi Die Wolfe!
Kepincut dengan performa impresif De Bruyne, Manchester City tanpa ragu memboyongnya dengan banderol 56,1 juta pounds (1,12 triliun rupiah).
The Citizens tak butuh waktu lama untuk menikmati ketangguhan De Bruyne. Berlaga dalam 41 partai dia berhasil mengemas 16 gol dan 14 assist!
Di tengah nama De Bruyne yang naik daun di Premier League, Chelsea hanya bisa gigit jari...
1. Filipe Luis
Menyaksikan kontribusi besar Luis saat mengantarkan Atletico Madrid merebut gelar La Liga 2014 membuat Mourinho tak kuasa untuk menggaetnya.
Luis kemudian mendarat di Chelsea pada 16 Juli 2014 dengan harga 15,1 juta pounds (302 miliar rupiah).
Lucunya, Mourinho hanya memberikan 21 kesempatan kepada fullback berusia 30 tahun itu untuk menunjukkan kemampuannya.
Tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik, bek sayap kiri asal Brasil ini cuma mengoleksi satu gol dan sebiji assist.
Luis akhirnya memilih pulang ke Stadion Vicente Calderon dan Chelsea harus merugi lantaran Atletico cukup merogoh kocek sebesar 12,1 juta pounds (242,3 miliar rupiah).
Musim 2015-2016 pun bergulir. Chelsea tersingkir dalam ajang Piala Liga (babak 16 besar), Piala FA (perempat final), Liga Champions (16 besar), dan hanya finis di peringkat ke-10 Premier League.
Bagaimana dengan Atletico? Semua orang tahu Luis dan kawan-kawan akan berduel dengan Real Madrid dalam final Liga Champions di Stadion Giuseppe Meazza, San Siro, Sabtu (28/5/2016).
Banyak pihak menganggap kesolidan lini belakang Los Rojiblancos menjadi salah satu kunci vital pasukan Diego Simeone musim ini dan Luis menjadi salah satu pilarnya.