Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Arsenal patut mewaspadai rapor kedisiplinan pemain anyarnya, Granit Xhaka. Sebab, gelandang asal Swiss ini tergolong "rajin" menerima kartu merah.
Perekrutan Xhaka dari Borussia Moenchengladbach diumumkan Arsenal, Rabu (25/5/2016). Dia menjadi rekrutan pertama klub berjulukan The Gunners untuk musim panas 2016.
Terkait pembelian Xhaka, Manajer Arsene Wenger mengatakan, "Kami telah memantau dia sejak lama. Dia merupakan pemain muda menjanjikan, memiliki pengalaman di Liga Champions, dan akan menambah kualitas kami."
Besar kemungkinan, kualitas yang dimaksud Wenger adalah kemampuan Xhaka mensterilkan pertahanan. Statistik sang pemain pada Bundesliga 2015-2016 membuktikan demikian.
Baca Juga:
Berdasarkan rekaman Whoscored, Xhaka melancarkan 2,4 tackle dan 2,7 intercept per pertandingan liga. Untuk kedua aspek tersebut, dia berada mengungguli pemain Moenchengladbach lainnya.
Agresivitas Xhaka sering memberikan dampak negatif. Terbukti, dia menjadi pemain yang paling sering melakukan pelanggaran di Bundesliga, yaitu 2,6 per laga.
Catatan terakhir berbanding lurus dengan rapor kedisiplinan Xhaka, yang menerima tiga kartu merah musim lalu. Di lima liga besar Eropa, hanya ada tiga pemain dengan rapor serupa, yaitu Antoine Devaux, Jeison Murillo, dan Victor Wanyama.
Meski begitu, Xhaka tidak melulu memeragakan permainan keras. Rapor dia dalam mendistribusikan bola juga cukup bagus, yaitu akurasi operan yang mencapai 85 persen dan kesuksesan dribble 79 persen.
Struggling to pronounce Xhaka? The man himself explains - watch his FIRST interview here: https://t.co/sJA0VygYJlhttps://t.co/3EfVXmnPuB
— Arsenal FC (@Arsenal) May 25, 2016