Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jelang GP2 Monako, Sean Gelael Ikuti Laga Sepak Bola Amal

By Rabu, 25 Mei 2016 | 17:22 WIB
Pebalap tim Pertamina Campos Racing asal Indonesia Sean Gelael (kanan) dan pebalap Trident Racing asal Italia, Antonio Giovinazzi (kiri), berpose dengan pelatih Leicester City (tengah) setelah laga sepak bola amal di Stadion Louis Monako, Rabu (25/5/2016). ( JAGONYA AYAM)

Pebalap muda Indonesia yang akan tampil pada ajang GP2 musim ini, Muhammad Sean Gelael, mendapat undangan mengikuti laga sepak bola amal bersama Pangeran Monako dan sejumlah pebalap F1 di Stadion Louis II, Monako.

Beberapa pebalap F1 yang ikut dalam laga tersebut, yakni Fernando Alonso, Sebastian Vettel, Felippe Massa, Max Verstappen, Pascal Wehrlein, Daniel Ricciardo, Sergio Perez dan Carlos Sainz.

Sementara pebalap GP2 yang diundang selain Sean, juga ada pebalap asal Italia, Antonio Giovinazzi, Oliver Rowland, Pierre Gasly, dan Norman Nato.

"Buat saya ini kejutan yang menyenangkan. Apalagi acara ini digelar menjelang balapan di Monako yang penuh tantangan. Saya menjadi lebih rileks dan menikmati acara ini," kata Sean, Rabu (25/5/2016).

Sean mengaku sangat senang bisa berinteraksi dengan para pebalap F1 dan komunitas balap dunia.

Bagi para pebalap dunia, momen kebersamaan dalam sebuah kegiatan di luar balapan menjelang lomba memang jarang dilakukan karena para pebalap sibuk dengan timnya masing-masing.

Jika ada kegiatan yang sifatnya relaksasi, biasanya hanya dilakukan sendiri oleh pebalap dengan rekan setimnya. Akhir pekan ini, ajang F1 dan GP2 digelar hampir bersamaan di Monte Carlo, Monako.

 

Buat pebalap F1, musim ini merupakan kali kedua mereka berkumpul bersama. Sebelumnya, mereka juga mengadakan makan malam bersama di sebuah restoran jelang balapan di sirkuit Shanghai, China.

Sementara untuk pebalap GP2 belum ada. Oleh karena itu, Sean dan beberapa pebalap GP2 yang diundang cukup beruntung mendapatkan momen pada laga amal itu.

Mengenai balapan di Monako, Sean dan Evans mengaku sudah melakukan persiapan yang matang.

Selain melakukan tes simulator sirkuit Monako di markas Campos Racing di Valencia, mereka juga mendiskusikan hal teknis dan non-teknis tentang balapan di Monako.

Kedua pebalap sepakat bahwa, kualifikasi menjadi kunci pada balapan di Monako dengan karakter sirkuit jalan raya yang sempit.

Terkait sesi kualifikasi yang dibagi menjadi dua grup untuk GP2, Sean menilai bahwa ini merupakan pilihan yang terbaik karena cukup efektif untuk mengurangi potensi kecelakaan sesama pebalap.


Pebalap tim Pertamina Campos Racing asal Indonesia Sean Gelael (kedua dari kanan baris kedua) dan sejumlah pebalap GP2 berpose setelah menjalani laga sepak bola amal di Stadion Louis Monako, Rabu (25/5/2016).( JAGONYA AYAM)

Akan tetapi, dengan pembagian dua grup ini maka tantangannya justru semakin besar bagi pebalap karena masing-masing grup hanya punya waktu 15 menit di sesi kualifikasi.

"Artinya pebalap hanya memiliki kesempatan melakukan dua putaran untuk memanaskan ban. Kemudian pada lap ketiga atau keempat, kami harus mulai tancap gas untuk mencatat waktu tercepat," kata Sean.

Soal keuntungan berada di grup 1 dan grup 2 dalam babak kualifikasi, menurut Sean, akan sama saja.

Menurut Sean, semuanya tergantung bagaimana pebalap memanfaatkan momentum yang tepat untuk memacu mobil ketika temperatur ban sedang sangat bagus.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P