Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ryan Giggs disarankan meninggalkan Manchester United demi perkembangan karier kepelatihannya. Pesan tersebut dilontarkan eks rekan setimnya, Peter Schmeichel.
Keinginan Giggs untuk menduduki kursi Manajer Manchester United telah menjadi rahasia publik. Untuk mematangkan dirinya, dia menerima tugas sebagai asisten manajer sejak 2014.
Belum dipastikan apakah Giggs bertahan di posisi tersebut apabila Jose Mourinho menjabat sebagai manajer baru. Sebab, ada kabar bahwa Mourinho bakal membawa Rui Faria untuk menjadi tangan kanannya.
Di tengah teka-teki terkait masa depannya, Giggs diminta untuk menimba ilmu di klub lain sebelum kembali ke Old Trafford.
"Agar dirinya semakin lengkap, Giggs harus menangani klub lain, berdiri dengan kaki sendiri, mengambil keputusan, dan meraih hasil," kata Schmeichel.
Baca Juga:
"Hal itu merupakan langkah maju ketimbang cuma menjadi asisten. Meskipun, kehadiran dia di jajaran staf pelatih sangat penting," tutur pria berkebangsaan Denmark tersebut.
Dilaporkan media-media Inggris, Giggs bakal berbicara empat mata dengan Mourinho terlebih dahulu sebelum memutuskan masa depannya.
Pertemuan itu belum bisa terlaksana hingga Mourinho menandatangani kontrak dengan Man United. Sejauh ini, kedua belah pihak baru menjalin kesepakatan personal perihal gaji dan durasi kerja sama.
66% - Jose Mourinho has the highest win ratio of any manager in the Premier League (66%). Replacement?
— OptaJoe (@OptaJoe) May 23, 2016
Eks gelandang Man United, Paul Scholes, menangkap kerugian besar apabila Giggs memilih hengkang.
"Sungguh menyedihkan dan mengecewakan jika dia pergi. Namun, saya meyakini, dia memiliki kemampuan sangat bagus untuk pergi dan menangani klub lain," ucap Scholes.
Giggs kini merupakan satu-satunya staf pelatih tersisa di Man United. Albert Stuivenberg, Max Reckers, dan Frans Hoek juga menerima pemutusan kontrak bersamaan dengan Louis van Gaal.
[video]https://video.kompas.com/e/4905567798001_ackom_pballball[/video]