Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis ganda campuran nasional, Debby Susanto, mengaku sudah siap bertarung pada BCA Indonesia Open Superseries Premiere 2016 meskipun sempat mengalami diare.
"Saat Malaysia Terbuka saya sempat mengalami diare sehingga penampilan menurun. Mungkin karena kecapekan mengikuti banyak turnamen yang jumlahnya cukup padat," kata Debby kepada JUARA di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Demi mengamankan poin menuju Olimpiade Rio 2016, Debby yang berpasangan dengan Praveen Jordan harus mengikuti banyak turnamen.
Setelah All England, mereka juga tampil pada tiga turnamen berturut-turut, yakni Malaysia Terbuka, Singapura Terbuka, dan Kejuaraan Asia.
"Diare yang saya alami bukan karena salah makan, tetapi disebabkan bakteri. Semua obat sudah saya coba mulai dari obat dari dokter hingga meminum rebusan daun jambu biji. Saya juga sempat diinfus. Sekarang kondisi saya sudah lebih baik," tutur Debby.
Menjelang Indonesia Open yang akan digelar di Istora Senayan, Jakarta pada 30 Mei-5 Juni, Debby mengaku sudah siap bertarung habis-habisan.
"Terpenting harus menjaga kondisi, meskipun mendapat undian kurang menguntungkan," ujar Debby.
Pada babak pertama, Praveen/Debby yang merupakan unggulan kedelapan dalam turnamen akan menghadapi pasangan asal China, Lu Kai/Huang Yaqiong. Jika lolos, mereka berpeluang bertemu pasangan Yong Kai terry Hee/Wei Han Tan (Singapura).
Selanjutnya Praveen/Debby berpeluang bertemu senior mereka, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada babak perempat final.
"Yang terpenting kami lebih mati-matian di lapangan. Selain itu komunikasi di lapangan harus dijaga," kata Debby.
Menurut Debby, dengan adanya dua ganda campuran Indonesia yang masuk dalam daftar elite pemain dunia akan saling membantu meringankan beban.
Kekuatan ganda campuran dunia, dijelaskan Debby, sudah merata tidak hanya Zhang Nan/Zhao Yunlei (China) yang patut diwaspadai.