Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dua pebalap tim Pertamina Campos Racing, yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, Muhammad Sean Gelael dan Mitch Evans, memiliki strategi tersendiri untuk balapan GP2 di Sirkuit Monako.
Mereka berupaya keras mendapatkan hasil kualifikasi yang bagus untuk balapan GP2 yang akan berlangsung pada Jumat (27/5/2016) dan Sabtu (28/5/2016).
Hasil kualifikasi menjadi krusial karena balapan di Monaco merupakan kesempatan besar untuk menyusul pebalap lain. Terlebih Sirkuit Monako memiliki karakter sirkuit jalan raya yang sempit dan tak memberikan toleransi kesalahan sekecil apa pun.
"Kalau di Sirkuit Catalunya pebalap punya kesempatan banyak menyalip mobil lain. Di Monako akan sangat sulit sekali. Ruang untuk menyalip sangat sempit," kata Evans.
"Kami juga harus konsentrasi penuh karena di sini sama sekali tidak boleh membuat kesalahan sekecil apa pun," ucap Evans.
Sementara itu, Sean menilai strategi pit stop untuk balapan feature juga akan sangat krusial.
"Momennya harus tepat untuk menentukan kapan masuk pit," ujar Sean, yang musim lalu finis di posisi ke-8 di Sirkuit Monako pada balapan World Series Renault 3.5.
"Kami juga tidak boleh kehilangan banyak waktu saat pergantian ban karena nantinya bisa terhambat di belakang mobil lain saat kita kembali ke lintasan," tutur pebalap berusia 19 tahun tersebut.
Lintasan balap di Monte Carlo ini memang paling menantang dibanding sirkuit lainnya.
Sudah menjadi pemandangan umum jika mobil pengaman (safety car) masuk lintasan atau balapan dihentikan karena adanya kecelakaan antar pebalap.
Sirkuit sepanjang 3,340 kilometer ini dikenal memiliki tikungan tajam.
Kendati lintasan tersebut memberikan rintangan tersendiri. Ada tiga titik yang memberikan peluang bagi seorang pebalap untuk bisa menyalip pebalap lain.
Pertama, di tikungan Sainte Devote yang menanjak, kedua di tikungan hairpin Grand Hotel yang tajam, dan kesempatan terakhir, yakni saat pebalap mencapai puncak kecepatan tertinggi setelah melewati terowongan jelang chicane.
Namun, pebalap dituntut memiliki konsentrasi yang tinggi karena selain lintasannya sempit, permukaan trek sirkuit juga cukup bergelombang.
Demi mengurangi kepadatan dan potensi kecelakaan pada babak kualifikasi, untuk memperebutkan posisi start, penyelenggara GP2 membagi pebalap dalam dua grup. Setiap grup terdiri dari 11 pebalap.
Grup pertama berisikan peserta dengan nomor mobil genap, sedangkan grup kedua dengan nomor mobil ganjil.
Sementara itu, dua pebalap yang juga didukung Jagonya KFC Indonesia, Philo Paz Patrick Armand dan Antonio Giovinazzi (Italia) juga bertekad mendapatkan hasil yang lebih bagus di Monako.
Keduanya juga akan berjuang mencari posisi terbaik pada babak kualifikasi nanti.
Philo, yang tergabung di tim Trident Racing, dua kali gagal menyelesaikan lomba pada balapan pembuka di Barcelona lantaran mobilnya bermasalah.
Sementara itu Giovinazzi juga gagal mendapatkan poin setelah mendapat hukuman penurunan posisi akibat terlibat insiden dengan Raffaele Marciello di race pertama dan menabrak Sean di race kedua.
"Saya hanya berharap kali ini mobil saya tidak bermasalah lagi. Evaluasi sudah dilakukan oleh tim dan persiapan sudah bagus. Fokus pertama tentu di babak kualifikasi,” kata Philo.
Philo tahun lalu tampil pada World Series Renault bersama Sean dan berhasil mendapat satu poin di Sirkuit Monako.
Bagi Sean dan Philo, balapan GP2 kali ini merupakan musim penuh pertama mereka.
Musim ini menjadi pembelajaran pertama mereka untuk mematangkan diri dan menambah jam terbang sebagai pebalap kursi tunggal.