Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tunggal pertama Indonesia, Tommy Sugiarto, mengaku kehilangan konsentrasi ketika menghadapi pemain andalan Denmark, Viktor Axelsen, pada pertandingan pertama final Piala Thomas di Kunshan Sports Center, Minggu (22/5/2016). Tommy menyerah 17-21, 18-21, yang membuat Denmark memimpin 1-0.
Laporan langsung Aloysius Gonsaga Angi Ebo dari Kunshan, China
Pada gim pembuka, Tommy tak pernah bisa mengejar perolehan poin Axelsen, yang merupakan pemain nomor empat dunia. Masalah pada hamstring dirasa cukup mengganggu. Tetapi pada gim kedua, Tommy sudah sempat mengambil alih kendali permainan, tetapi menjelang akhir dia kehilangan konsentrasi.
"Pada awal gim pertama saya sempat merasa sakit tetapi hanya sebentar, yang membuat saya ragu-ragu. Kemudian pada gim kedua, saya sudah berusaha lebih fokus tetapi ketika saya minta lapangan dilap, wasit tidak mengizinkan sehingga saya harus mengelapnya sendiri. Setelah itu, konsentrasi saya mulai buyar," ujar Tommy, pemain peringkat kedelapan dunia.
Pemain 27 tahun ini pun mengakui Axelsen lebih banyak mengontrol permainan. Karena itu, Tommy berusaha menetralisirnya dan sempat memiliki momentum untuk meraih kemenangan pada gim kedua.
"Pelatih meminta saya untuk tidak memberikan bola yang membuat dia bisa menyerang. Tetapi pada akhir-akhir kedua kedua saya kehilangan fokus untuk menerima serangan dari Axelsen, yang membuat dia akhirnya menang," ujar Tommy.
Memang, pada gim kedua Tommy memimpin sejak awal hingga kedudukan 18-15. Setelah itu dia sempat meminta izin kepada wasit agar lapangannya dilap karena keringatnya yang bercucuran. Lantaran wasit tak mengizinkan petugas mengelap, Tommy pun berinisiatif mengambil handuk dan mengelapnya sendiri. Setelah itu, Tommy tertahan karena Axelsen menyapu bersih enam poin terakhir untuk menang 21-18.