Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Saat Setan Merah Ketakutan di Final Coppa Italia

By Sabtu, 21 Mei 2016 | 20:15 WIB
Bek AC Milan, Alessio Romagnoli (kanan), tengah berebut bola dengan Mario Mandzukic dari Juventus dalam laga Serie A antara Juventus FC dan AC Milan di Juventus Stadium, 21 November 2015. (VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES)

AC Milan bisa menyelamatkan perjalanan musim 2015-2016 dengan menjuarai Coppa Italia. Tapi, mereka sadar betapa sulitnya merealisasikan hal itu.

Penulis : Dwi Widijatmiko

Klub beralias Setan Merah sudah dipastikan gagal lolos ke kompetisi antarklub Eropa 2016-2017 lewat jalur liga. Mereka hanya finis di posisi ketujuh Serie A.

Satu-satunya cara untuk bermain di Liga Europa musim depan adalah menjuarai Coppa Italia. Milan akan bermain di partai final melawan Juventus, Sabtu (21/5/2016) di Olimpico, Roma.

Tapi, mengalahkan Juventus tampak seperti sebuah misi mustahil bagi Milan. Lawan adalah kampiun Serie A musim ini dan mereka dalam grafik performa jauh lebih bagus.

Baca Juga:

Pekan lalu Juventus menutup liga dengan kemenangan telak 5-0 atas Sampdoria. Milan? I Rossoneri kalah 1-3 dari Roma di kandang sendiri.

Pelatih Milan, Cristian Brocchi, menyatakan hasil melawan Roma itu memperlihatkan timnya tidak siap untuk final Coppa Italia.

“Jika kami terus tampil seperti itu, lebih baik tim tidak usah muncul di final,” katanya di Football Italia.

Bek Alessio Romagnoli mengamini pelatihnya. Dia bahkan tidak ragu bilang bahwa dirinya gentar menatap laga kontra Juve.

“Siapa yang saya takuti dari Juventus? Kami takut semuanya soal Juve, bukan hanya striker-striker mereka,” ujar Romagnoli kepada Mediaset Premium.

[video]https://video.kompas.com/e/4893989251001_ackom_pballball[/video]

 

Pakai 4-3-3

Milan jelas harus memperbaiki performanya berkali-kali lipat dibandingkan saat kalah dari Roma. Salah satu solusi yang disiapkan Brocchi adalah formasi yang berbeda dari biasanya.

Dari latihan terakhir di Milanello, Kamis (19/5/2016), Brocchi terindikasi menyiapkan sistem 4-3-3, bukan 4-3-1-2. Tiga pemain di depan adalah Carlos Bacca diapit Keisuke Honda dan Giacomo Bonaventura.


Striker AC Milan, Carlos Bacca (kiri), merayakan gol pembuka bagi Rossoneri saat menjamu Palermo di San Siro, 19 September 2015.(TULLIO M. PUGLIA/GETTY IMAGES)

Kelihatan jelas tujuan Brocchi. Praktis bakal bermain dengan lima gelandang, Milan diharapkan bisa mengimbangi sistem 3- 5-2 milik Juve dan menguasai bola dengan lebih baik di jantung permainan.

Ada harapan bagi Milan seturut kabar Sami Khedira tidak bisa tampil untuk Juventus. Ia menyusul Leonardo Bonucci, yang absen karena skorsing.

Tapi, tetap saja Juve adalah Juve. Mereka memiliki pelapis yang berkualitas tidak jauh berbeda. Daniele Rugani mengisi posisi Bonucci, sedangkan Hernanes bisa menggantikan Khedira.

Sudah begitu, Juventus tidak bermasalah dengan lini depan. Dua top scorer tim, Paulo Dybala (21 gol di semua ajang) dan Mario Mandzukic (13), siap tampil.

Dua orang ini mencetak gol ketika Juventus dua kali mengalahkan Milan di Serie A musim ini.

Menghadapi lini depan lawan yang amat berbahaya itu, Milan harus memainkan sektor belakang yang sangat muda.

Seiring cederanya Ignazio Abate dan Luca Antonelli, Davide Calabria (19 tahun) dan Mattia De Sciglio (23) mungkin akan menjadi starter mendampingi Romagnoli (21) di depan Gianluigi Donnarumma (17).

Wajar jika kemudian Milan dan suporternya dilanda kekhawatiran bahwa kesempatan terakhir untuk menyelamatkan musim ini pun berpotensi gagal dilalui dengan mulus.

[video]https://video.kompas.com/e/4893810651001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P