Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Final Piala FA, Alfa dari Sebuah Era

By Anju Christian Silaban - Sabtu, 21 Mei 2016 | 11:31 WIB
Manajer Manchester United, Louis van Gaal, dalam laga di kandang Norwich City pada Sabtu (7/5/2016) (MIKE HEWITT/GETTY IMAGES)

Apa yang dibutuhkan Manchester United untuk merajut rentetan kesuksesan seperti era Sir Matt Busby dan Sir Alex Ferguson? Jawabannya cuma satu, yaitu trofi Piala FA.

Tengok saja gelar pertama Manchester United di curriculum vitae Busby dan Ferguson. Pasukan Busby menjuarai edisi 1948 dengan mengalahkan Blackpool di Stadion Wembley. Di tempat serupa, anak-anak asuh Ferguson mengalahkan Crystal Palace pada final 1990.

Setelah itu, Matt Busby menambah sepuluh trofi lainnya, lima di antaranya berupa gelar liga dan satu di Piala FA. Adapun Ferguson mengoleksi total 38 piala bersama klub berjulukan Setan Merah, 13 di antaranya diraih di liga.

Man United besutan Louis van Gaal kini dihadapkan dengan skenario serupa. Final Piala FA di Stadion Wembley, Sabtu (21/5/2016), bisa menjadi tonggak prestasi untuk klub berjulukan Setan Merah.

Baca Juga:

Menariknya, Man United akan melawan Crystal Palace, tim yang dikalahkan anak-anak asuh Ferguson 26 tahun lalu.

Kemenangan atas Palace sekaligus bakal mengakhiri dahaga gelar Man United sejak 2013, ketika Ferguson menanggalkan jabatan manajer. Sedari itu, tiga manajer termasuk interim, gagal menyumbang trofi untuk publik Old Trafford.

Puasa Piala FA juga dialami Manchester United sejak 2004. Mereka sempat menembus final edisi 2005 dan 2007, tetapi gagal menjadi juara.

Atas dasar itu, Van Gaal memandang penting gelar di turnamen tertua Inggris ini. Bahkan, kemenangan atas Palace dinilai lebih penting ketimbang tiket Liga Champions.

"Lolos ke Liga Champions bukanlah gelar, tetapi kemenangan di final Piala FA bisa mewujudkannya. Bagi Manchester United, gelar ini berarti sangat besar," tutur Van Gaal.