Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatnas Jangka Panjang Mulai Kurang Diminati

By Minggu, 22 Mei 2016 | 12:58 WIB
Pelatih kawakan Indonesia, Danurwindo, berbicara di hadapan para wartawan di Hotel JW Marriott, Jakarta, pada Jumat (20/5/2016). (NUGYASA LAKSAMANA/JUARA.NET)

Selain mempersiapkan timnas senior untuk Piala AFF 2016, PSSI dan pemerintah tak boleh melupakan agenda yang bisa diikuti timnas kelompok umur. Piala AFF U-16 dan U-19 serta SEA Games (U-22) bakal berlangsung pada 2017, sementara Asian Games digelar setahun berselang.

Penulis: Kukuh Wahyudi/Gonang Susatyo

Lalu, apakah pelatnas jangka panjang akan menjadi solusi untuk mempersiapkan tim?

Sebagian pelatih cenderung menolak pelatnas seperti itu. Mereka menilai pelatnas jangka panjang hanyalah cara instan untuk mendapatkan hasil.

“Saya kurang setuju. Lebih baik menggelar turnamen usia muda secara merata. Bila hal itu bisa dilakukan, pelatih usia muda bisa lebih mudah mencari pemain,” kata Fachri Husaini, pelatih timnas U-16 dan U-19 yang dibubarkan di tengah jalan pada 2015.

“Saya rasa tidak perlu. Lebih  baik pemain dibina di daerah-daerah  lewat program PPLP misalnya. Tapi, kualitas pelatihnya juga perlu ditingkatkan,” kata Danurwindo, eks pelatih timnas.

Sementara itu, PSSI tak menutup kemungkinan memanggil kembali Pieter Huistra, eks Direktur Teknik PSSI asal Belanda.

“Sekarang dia sedang terikat dengan klub Jepang. Mungkin akan balik lagi ke Indonesia untuk mengelola usia muda,” kata Azwan Karim, Sekjen PSSI.

Salah satu program andalan Huistra yang belum sempat dijalankan adalah menggelar kompetisi U-15 berskala nasional.

Program itu layak menjadi prioritas karena selama ini belum ada turnamen junior yang merata dan konsisten.