Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pergelaran Piala AFF di Myanmar-Filipina, 19 November-17 Desember 2016, menjadi ajang internasional pertama yang akan diikuti Indonesia setelah lepas dari sanksi FIFA.
Penulis: Kukuh Wahyudi/Ovan Setiawan
Langkah pertama yang menjadi fokus PSSI untuk mempersiapkan tim di ajang dua tahunan itu adalah memilih pelatih.
“Bisa dari luar atau dalam negeri. Tapi, melihat waktu yang pendek, mungkin dari lokal saja,” kata Azwan Karim, Sekjen PSSI. Beberapa pelatih senior di Indonesia setuju andaikan timnas Piala AFF diarsiteki sosok lokal.
“Pelatih lokal saja. Mereka sudah mengenal karakter pemain. Selain itu, waktu persiapan sangat mepet,” kata Mundari Karya, pelatih Barito Putera.
Hal senada diutarakan oleh Subangkit, pelatih Mitra Kukar. “Sekarang kondisinya bisa dibilang tidak normal karena baru lepas dari sanksi. Saya pikir lebih baik pelatih lokal yang sudah memahami kondisi pemain,” tuturnya.
Andaikan telah memilih pelatih, masalah baru yang kemungkinan bakal muncul adalah terkait pelatnas.
Saat ini sedang berlangsung Torabika Championship (TSC) hingga 18 Desember dengan jadwal yang padat. Klub-klub tentu enggan melepas pemain ke pelatnas.
[video]https://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4900317848001&preload=none[/video]