Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lini Depan Persib Bukan Sumber Masalah Minim Gol

By Sabtu, 21 Mei 2016 | 11:01 WIB
Aksi striker Persib, Serginho Van Dijk, saat melawan PSPS di stadion Siliwangi, Bandung, dalam laga lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2013, 27 Februari 2013. (DOK. BOLA)

Pertanyaan yang perlu dikedepankan setelah kedatangan Sergio van Dijk ialah apakah benar pemain naturalisasi berdarah Belanda itu solusi gol Maung Bandung?

Penulis: Ferry T. A./Budi K./Fifi N.

Hingga pekan ketiga TSC, Persib baru mengoleksi tiga gol yang lahir dari kaki Tantan, David Laly, dan Vladimir Vujovic.

Sementara sang striker, Juan Carlos Belencoso, belum mengakhiri puasa golnya di turnamen bentukan PT Gelora Trisula Semesta itu.

Kedatangan Van Dijk kian menyudutkan Belencoso sebagai pesakitan terkait minimnya gol Persib. Dengan kata lain, kinerja striker asal Spanyol itu belum memuaskan.

Namun, tunggu dulu. Jika ditarik ke belakang, Maung Bandung pernah berujar bahwa tertutupnya keran gol Belencoso karena ketiadaan playmaker ulung.

Hal itu yang mendasari Persib mendatangkan Robertino Pugliara karena lini kedua mereka belum sanggup menjadi “pelayan” sang striker.

Setelah kedatangan Pugliara, masalah lama Persib ternyata masih belum tuntas.

Suplai bola matang terhadap Belencoso rupanya masih minim hingga ia cuma mendapat kesempatan menembak satu kali. Itu pun tidak mengarah ke gawang.

Legenda Maung Bandung semisal Yudi Guntara dan Sutiono Lamso pun angkat bicara. Mereka menganggap bahwa penambahan striker bukan solusi dari masalah inti Persib.

“Belencoso bukan striker yang jelek. Saya lihat dia punya kualitas sebagai ujung tombak. Sayang, sampai saat ini pasokan umpan matang buat dia sangat minim sehingga kesulitan cetak gol,” tutur Sutiono.

"Sebetulnya dia sudah aktif membuka ruang sebagai celah untuk menusuk. Mungkin pemain lain belum paham keinginan Belencoso," lanjutnya.

“Permasalahannya bukan di striker. Mereka punya kualitas yang bagus, tapi kekompakan tim yang jadi masalah. Kalau dari lini ke lini terjalin kekompakan pasti hasilnya bagus,” Yudi Guntara, eks pemain Persib.

Statistik yang dihimpun Labbola memperkuat pernyataan legenda Persib yang akrab dipanggil Suti itu.

Hingga pekan ketiga, lini kedua Maung Bandung yang diharapkan menyuplai bola matang untuk striker belum memberikan kontribusi signifikan.

Kim Jeffrey Kurniawan tercatat berada di peringkat teratas sebagai pemain yang paling banyak menciptakan peluang untuk timnya meski sempat dikritik bobotoh terkait penampilannya dinilai buruk.

Mantan penggawa PBR itu rata-rata menciptakan satu peluang tiap pertandingan.


Gelandang Persib, Kim Kurniawan (kanan). (FERNANDO RANDY/BOLA/JUARA.NET)

Baca Juga:

Yang mengenaskan, rataan tersebut tak cukup memasukkan nama Kim dalam daftar 10 pemain yang paling banyak menciptakan kesempatan di TSC A.

“Permasalahannya bukan di striker. Mereka punya kualitas yang bagus, tapi kekompakan tim yang jadi masalah. Kalau dari lini ke lini terjalin kekompakan pasti hasilnya bagus,” kata Yudi.

"Masih perlu waktu untuk saling mengerti. Membangun serangan dan peluang intinya dari sektor tengah," tuturnya lagi.

Angka-angka statistik memang bukan satu-satunya patokan, tapi setidaknya sedikit membuka mata terhadap sumber masalah Persib.

Kesulitan Belencoso, yang mencetak 35 gol dalam 48 laga bersama Kitchee SC, bisa terlihat. Lalu, jika lini kedua belum dibenahi, bukankah kehadiran Van Dijk bisa jadi bakal mubazir?

[video]https://video.kompas.com/e/4895002335001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P