Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Chelsea 2015-2016: Jauh Panggang dari Api

By Sabtu, 21 Mei 2016 | 08:35 WIB
Kapten Chelsea, John Terry (kiri), meninggalkan lapangan usai mendapat kartu merah dalam laga kontra Sunderland, Sabtu (7/5/2016). (GARETH COPLEY/GETTY IMAGES)

“Chelsea tak punya kelemahan. Kami adalah tim terbaik di Premier League.”

Penulis: Indra Citra Sena

Begitulah kalimat bernada sesumbar yang terucap dari mulut eks pelatih Chelsea, Jose Mourinho, menjelang pembukaan Premier League 2015-2016 sekitar pertengahan Agustus silam.

Dia tampak sangat yakin The Blues bakal kembali menjadi juara. Keyakinan Mou barangkali menular ke manajemen klub.

Chelsea terlalu puas dengan susunan pemain yang sudah tersedia sehingga terkesan pasif di bursa transfer musim panas.

Berdasarkan situs Transfermarkt, Chelsea hanya mengeluarkan dana sebesar 64,4 juta pound (sekitar Rp 1,23 triliun).

Uang itu dipakai untuk menebus Pedro Rodriguez (Barcelona; 21,4 juta), Baba Rahman (Augsburg; 14), Asmir Begovic (Stoke; 8), Kenedy (Fluminense; 6,3), Papy Djilobodji (Nantes; 2,7), plus meminjam Radamel Falcao.

64,4 - Jumlah uang yang dikeluarkan Chelsea dalam juta pound untuk membeli pemain pada musim 2015-2016.

Kesombongan tersebut rupanya menghadirkan tekanan yang luar biasa hebat kepada para pemain, termasuk Mou.

Mereka panik dan mulai saling menyalahkan satu sama lain menyusul rentetan hasil mengecewakan sepanjang 10 pekan pertama musim ini.

Biang kerok perpecahan Chelsea justru adalah Mou, yang selama ini begitu dihormati, bahkan didewakan di Stamford Bridge.

Dia bergantian menabuh genderang perang dengan anak buah sendiri, mulai dari John Terry, Eden Hazard, Cesc Fabregas, hingga staf medis, Eva Carneiro.

Keterpurukan di dalam dan luar lapangan berujung pemecatan Mou pada 17 Desember 2015. Posisinya lantas digantikan oleh Guus Hiddink.

Di tangan Hiddink, atmosfer ruang ganti Chelsea membaik secara bertahap. Prestasi klub asal kawasan London Barat itu mengalami peningkatan dan perlahan menjauhi zona degradasi sampai finis di posisi ke-10.

Chelsea pun mengukir catatan negatif dalam lembaran sejarah Premier League. Mereka resmi menyandang predikat sebagai juara bertahan terburuk, mengalahkan rekor Blackburn Rovers.

Blackburn mampu finis di urutan ke-7 edisi 1995-1996 alias semusim setelah menjadi juara pada 1994-1995.

[video]https://video.kompas.com/e/4894929036001_ackom_pballball[/video]