Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Chelsea tak punya kelemahan. Kami adalah tim terbaik di Premier League.”
Penulis: Indra Citra Sena
Begitulah kalimat bernada sesumbar yang terucap dari mulut eks pelatih Chelsea, Jose Mourinho, menjelang pembukaan Premier League 2015-2016 sekitar pertengahan Agustus silam.
Dia tampak sangat yakin The Blues bakal kembali menjadi juara. Keyakinan Mou barangkali menular ke manajemen klub.
Chelsea terlalu puas dengan susunan pemain yang sudah tersedia sehingga terkesan pasif di bursa transfer musim panas.
Berdasarkan situs Transfermarkt, Chelsea hanya mengeluarkan dana sebesar 64,4 juta pound (sekitar Rp 1,23 triliun).
Uang itu dipakai untuk menebus Pedro Rodriguez (Barcelona; 21,4 juta), Baba Rahman (Augsburg; 14), Asmir Begovic (Stoke; 8), Kenedy (Fluminense; 6,3), Papy Djilobodji (Nantes; 2,7), plus meminjam Radamel Falcao.
64,4 - Jumlah uang yang dikeluarkan Chelsea dalam juta pound untuk membeli pemain pada musim 2015-2016.
Kesombongan tersebut rupanya menghadirkan tekanan yang luar biasa hebat kepada para pemain, termasuk Mou.
Mereka panik dan mulai saling menyalahkan satu sama lain menyusul rentetan hasil mengecewakan sepanjang 10 pekan pertama musim ini.
Biang kerok perpecahan Chelsea justru adalah Mou, yang selama ini begitu dihormati, bahkan didewakan di Stamford Bridge.
Dia bergantian menabuh genderang perang dengan anak buah sendiri, mulai dari John Terry, Eden Hazard, Cesc Fabregas, hingga staf medis, Eva Carneiro.
Keterpurukan di dalam dan luar lapangan berujung pemecatan Mou pada 17 Desember 2015. Posisinya lantas digantikan oleh Guus Hiddink.
Di tangan Hiddink, atmosfer ruang ganti Chelsea membaik secara bertahap. Prestasi klub asal kawasan London Barat itu mengalami peningkatan dan perlahan menjauhi zona degradasi sampai finis di posisi ke-10.
Chelsea pun mengukir catatan negatif dalam lembaran sejarah Premier League. Mereka resmi menyandang predikat sebagai juara bertahan terburuk, mengalahkan rekor Blackburn Rovers.
Blackburn mampu finis di urutan ke-7 edisi 1995-1996 alias semusim setelah menjadi juara pada 1994-1995.
[video]https://video.kompas.com/e/4894929036001_ackom_pballball[/video]
MOMEN TERBAIK
Kemenangan 4-1 atas Bournemouth, 23 April 2016, menjadi momen terbaik Chelsea musim ini.
Superioritas Chelsea terlihat selama 90 menit pertandingan. Laga ini sekaligus menjadi momen kebangkitan Eden Hazard, yang mencetak dua gol.
MOMEN TERBURUK
Kekalahan 1-3 dari Everton di Goodison Park, 12 September 2015, merupakan momen terburuk Chelsea musim ini.
Kompetisi baru bergulir lima pekan, tapi Chelsea sudah menyamai jumlah kekalahan sepanjang musim lalu (3).
BINTANG
Konsistensi adalah modal utama Willian musim ini. Dia juga mahir merancang skema gol melalui situasi bola mati, entah itu sepak pojok atau tendangan bebas.
FLOP
Kecuali pada satu bulan terakhir, performa Eden Hazard di 2015-2016 bisa dikatakan buruk. Permainannya jauh menurun bila dibandingkan dengan musim-musim terdahulu.
REVELATION
Kurt Zouma menjadi pilihan pertama di jantung pertahanan. Jumlah penampilannya (23 kali) kalah dari John Terry (24). Tapi, hal itu disebabkan ia mengalami cedera sejak Februari.