Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Persija Jakarta, Paulo Camargo, belum ingin memanfaatkan keunggulan Bambang Pamungkas alias Bepe dalam hal bola-bola atas. Pria asal Brasil ini bahkan enggan mengikuti cara main beberapa klub Premier League.
Pelatih berusia 48 tahun itu menegaskan bahwa timnya menghindari permainan bola panjang yang langsung ditujukan kepada para penyerang.
Sebelumnya, Paulo Camargo telah memastikan Bambang Pamungkas bakal bermain sejak menit awal dalam laga Persija kontra Perserui Serui di Stadion Marora, Minggu (22/5/2016).
Bepe pun kemungkinan besar akan melakoni laga perdananya bersama tim berjulukan Macan Kemayoran di bawah Camargo sebagai starter. Lalu membahas penerapan taktik untuk laga tersebut, Camargo menyadari jika Bepe bukan tipikal striker yang cepat.
Namun, eks pelatih Persibo Bojonegoro itu memuji salah satu kelebihan pesepak bola berusia 36 tahun itu.
"Saya bukan tipe pelatih yang hobi dengan gaya bermain bola panjang. Sebisa mungkin, para pemain harus berjuang mencetak gol lewat sentuhan bola dari kaki ke kaki."
Pelatih Persija, Paulo Camargo.
"Bepe memang bukan tipe penyerang yang mengandalkan kecepatan. Tetapi, dia mempunyai teknik tinggi dalam hal bermain," kata Camargo usai memimpin sesi latihan Persija di Lapangan Villa 2000, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (18/5/2016).
Selain itu, Camargo juga menyadari jika Bambang akan menjadi pusat penjagaan bek-bek lawan, khususnya saat Persija berhadapan dengan Perseru. Menurut pelatih yang gemar mengenakan topi itu, permainan Bepe sudah dikenal di Indonesia.
"Ya, apa yang Bepe hasilkan sebagai penyerang memang membuat bek lawan gentar. Namun, pada laga itu, saya instruksikan Bambang untuk lebih bertugas sebagai pembagi bola," ucap Camargo.
"Saya tidak mengharapkan hanya Abrizal yang terus aktif sepanjang laga. Keduanya harus saling mengisi di lini depan kami," ujarnya.
Baca juga:
Saat ditanya apakah akan memanfaatkan kelebihan Bambang untuk bola-bola udara, Camargo menegaskan bahwa dirinya bukan pelatih yang menganut filosofi bermain lewat bola panjang alias langsung ke depan gawang lawan.
Secara tidak langsung, eks pelatih Persibo Bojonegoro enggan disamakan dengan gaya melatih ala manajer Premier League macam Tony Pulis (West Brom) atau Sam Allardyce (Sunderland).
"Saya bukan tipe pelatih yang hobi dengan gaya bermain bola panjang. Sebisa mungkin, para pemain harus berjuang mencetak gol lewat sentuhan bola dari kaki ke kaki," tuturnya.