Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang AS Roma, Radja Nainggolan, mengaku enggan berbicara dengan Miralem Pjanic apabila nama terakhir hijrah ke Juventus.
Nainggolan dan Pjanic memegang peranan vital di lini tengah Roma pada Serie A 2015-2016. Nainggolan tidak pernah absen kecuali cedera atau akumulasi kartu, sedangkan Pjanic cuma tiga kali duduk di bangku cadangan.
Penampilan impresif Pjanic tidak lepas dari pantauan Juventus. Dilaporkan media-media Italia, klub berjulukan I Bianconeri siap mengaktifkan klausul pelepasan senilai 38 juta euro (sekitar Rp 571 miliar).
Nainggolan menyadari potensi transfer dari rekan setimnya. Dia lantas merayu Pjanic untuk menampik tawaran dari klub lain.
"Apabila itu terjadi, saya tidak akan berbicara dengan dia lagi," kata Nainggolan.
"Karena itu, pada akhirnya, Pjanic mungkin bakal bertahan dan saya pergi. Tidak, hal itu hanya lelucon. Saya ingin menetap di Roma," tutur pemain berkebangsaan Belgia itu.
10+11 - Pjanic is one of 4 midfielders on double fig. of goals (10) & assists (11) in the top-5 Euro leagues. Class. pic.twitter.com/yPcqr1y83W
— OptaPaolo (@OptaPaolo) May 12, 2016
Baca Juga:
Rumor transfer memang tidak cuma menerpa Pjanic, tetapi juga Nainggolan. Nama terakhir diyakini masuk daftar incaran Antonio Conte, yang menjabat sebagai Manajer Chelsea terhitung 1 Juli 2016.
Serupa dengan ikrar Nainggolan, manajemen Roma pun siap menampik tawaran dari Chelsea.
"Saya bisa mengatakan bahwa kami ingin menahan Pjanic dan Nainggolan di Roma. Kami ingin membangun tim lebih kompetitif dibandingkan beberapa tahun terakhir," kata Direktur Walter Sabatini.