Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

6 Perayaan Gelar Juara Terunik dalam Sepak Bola

By Beri Bagja - Selasa, 17 Mei 2016 | 05:30 WIB
Samuel Eto'o saat merayakan gelar juara La Liga bersama FC Barcelona usai laga melawan Levante, 14 Mei 2005. (DENIS DOYLE/GETTY IMAGES)

Raihan gelar dalam sebuah kompetisi merupakan titik tertinggi pencapaian seorang pemain di dunia sepak bola. Wajar apabila mereka kerap merayakan prestasi dengan penuh sukacita.

Media Spanyol, Marca, merangkum sejumlah perayaan gelar juara paling unik dan aneh yang pernah terjadi. Berikut enam momen di antaranya.

1. Dansa 'terlarang' Josep Guardiola


Aksi dansa Josep Guardiola bersama pasangan dari rekan setimnya dalam malam perayaan gelar Barcelona.(DOK. MARCA TV)

Dalam sebuah acara perayaan gelar FC Barcelona asuhan Johan Cruyff pada awal 1990-an, Josep Guardiola melakukan 'dansa terlarang'.

Ia terlihat berpasangan dengan istri rekannya, Jose Mari Barkero. Guardiola muda sempat diperingatkan oleh salah satu temannya, tapi peringatan itu tak diindahkan sang mantan gelandang.

Guardiola, yang akan menukangi Manchester City mulai musim panas ini, malah meneruskan aksi dansanya dengan wanita tersebut.

2. Insiden trofi Sergio Ramos


Trofi Copa del Rey yang tergilas bus parade juara pemain Real Madrid pada April 2011.(DOK. FANSDELMADRID)

Salah satu insiden yang terkenal di Spanyol terjadi pada 2011. Ketika itu, pasukan Real Madrid melakukan pawai di jalanan dalam bus atap terbuka usai menjuarai Copa del Rey dengan mengalahkan rival bebuyutan, Barcelona, di final.

Tiba-tiba, trofi yang dipegang bek Sergio Ramos jatuh dan tergilas bus! Pihak keamanan mencoba mengeluarkan piala setinggi 78 sentimeter dan berat 9 kilogram tersebut.

Usai insiden itu menjadi tajuk utama di berbagai media terkenal dunia, Ramos memberi komentar.

"Hehehe, semuanya jangan khawatir. Piala itu baik-baik saja," katanya lewat akun Twitter.

3. 'Keakraban' Stoichkov dan Koeman

Dalam momen perayaan gelar Barcelona pada 1993, juga dibawah asuhan Johan Cruyff, dua bintang mereka, Hristo Stoichkov dan Ronald Koeman, menunjukkan 'keakraban' yang tidak biasa.

Keduanya berciuman! Peristiwa itu terjadi karena mereka dipengaruhi oleh minuman beralkohol.

4. Aksi simpati Lennon dan Samaras

Tidak semua aksi perayaan identik dengan hal negatif. Apa yang dilakukan Neil Lennon dan Georgios Samaras pada 2014 menjadi contoh kampanye positif dalam sepak bola.

Ketika itu, Celtic FC memastikan gelar juara Liga Skotlandia. Pelatih Celtic, Lennon, memberikan medali juara kepada seorang anak berkebutuhan khusus yang menyaksikan laga di barisan depan tribune stadion.

Penyerang Celtic, Samaras, ikut menghampiri sang anak dan menggendongnya masuk ke lapangan sebagai bagian aksi lap of honour perayaan gelar Celtic.

5. Gaya serbapirang pemain Deportivo


Para pemain Deportivo La Coruna dengan rambut pirang sebagai bagian cara mereka merayakan gelar La Liga 1999-2000.(DOK. MARCA)

Skuat Deportivo La Coruna menggemparkan Spanyol berkat raihan gelar La Liga 1999-2000 yang legendaris itu.

Sebagai bagian metode perayaan gelar bersejarah, semua awak Deportivo mencat rambutnya dengan warna pirang. Marca menyebut gaya kompak tersebut sebagai bencana.

6. Hinaan Eto'o untuk sang mantan klub


Samuel Eto'o (kiri) dari Barcelona merayakan kemenangan timnya atas Real Madrid dalam partai La Liga di Santiago Bernabeu, 2 Mei 2009.(DENIS DOYLE/GETTY IMAGES)

Samuel Eto'o melakukan tindakan kontroversial saat Barcelona merayakan pesta juara La Liga 2004-2005 di Camp Nou.

Di depan 100 ribu suporter, Eto'o mengambil mikrofon dan memimpin yel-yel yang berisi hinaan frontal untuk Real Madrid, klubnya pada 1997-2000.

Beberapa waktu kemudian, Eto'o secara terbuka meminta maaf kepada publik Madrid atas aksinya tersebut.

"Saya tak pernah ingin menunjukkan sikap tidak menghormati kepada siapa pun," ucapnya pada Mei 2005.

Tindakan Eto'o pun disambut kubu Madrid.

"Dia sudah lupa bahwa Madrid-lah yang melepaskannya dari kelaparan. Dengan perbuatan itu, satu-satunya hal yang dilakukan Eto'o ialah mendorong terjadinya kekerasan," ujar Presiden Federasi Klub Suporter Real Madrid, Fermin Calero.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P