Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ricky Harus Bermain dengan Rasa Sakit setelah Meluncur di Lapangan

By Aloysius Gonsaga - Selasa, 17 Mei 2016 | 20:24 WIB
Ganda putra Indonesia, Angga Pratama (kanan) dan Ricky Karanda Suwardi, usai menang 20-22, 21-10, 21-12 atas pemain Thailand, Kedren Kittinupong/Nipitphon Puangpuapech, pada pertandingan kedua penyisihan Grup B Piala Thomas di Kunshan Sports Centre, Selasa (17/5/2016). (ALOYSIUS GONSAGA ANGI EBO/JUARA.net)

Ganda pertama Indonesia, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, menyumbangkan poin kedua bagi Indonesia pada pertandingan kedua penyisihan Grup B Piala Thomas melawan Thailand di Kunshan Sports Centre, Selasa (17/5/2016).

Laporan langsung Aloysius Gonsaga Angi Ebo dari Kunshan, China

Meskipun Ricky harus bermain dengan sedikit rasa sakit pada tangan kanan akibat jatuh, pasangan ini menang 20-22, 21-10, 21-12 atas Kedren Kittinupong/Nipitphon Puangpuapech.

Kedua pasangan ini belum pernah bertemu dan secara peringkat Angga/Ricky jauh di atas karena ganda Indonesia ini menempati peringkat ke-12 dunia sedangkan Kedren/Nipitphon belum memiliki ranking lantaran baru dipasangkan.

Meskipun demikian, Angga/Ricky dipaksa jatuh-bangun pada gim pertama. Bahkan, Ricky harus mengalami lecet pada tangan kanan akibat berusaha menjangkau bola tipuan Nipitphon saat terjadi deuce.

"Selama bermain nggak terlalu dirasakan karena harus tetap fokus," ujar Ricky, yang selama bermain terlihat agak kurang nyaman lantaran tangannya yang lecet itu kerab dilap dengan bajunya.

"Memang agak sakit, sih," tuturnya.

Ricky mengalami lecet tersebut saat berusaha mengambil bola hasil tipuan Nipitphon yang jatuh di sektor kanan, persisnya di depan net.

Baik Ricky maupun Angga mengira bola dorongan Angga ke bagian kanan belakang lawan sudah tak mungkin dikembalikan saat kedudukan 20-20.

Nyatanya, Nipithon bisa menjangkau shuttlecock dan mengembalikannya secara silang ke sisi kanan bagian depan.

Alhasil, Ricky harus meluncur dari belakang untuk mengembalikan bola tersebut, sebelum disambar lagi oleh Kedren, yang membuat pasangan Thailand tersebut unggul 21-20, sebelum mereka menang 22-20.

"Setelah kalah, pelatih memberikan instruksi agar kami bisa bermain lebih menekan dan banyak memberikan bola di depan," tutur Angga.

Hasilnya sangat jitu, Angga/Ricky sangat dominan pada dua gim terakhir. Pada gim kedua, Angga/Ricky langsung memimpin 7-2 dan tak pernah terkejar lagi. Lawan hanya diberi 10 poin.

Gim ketiga pun tak banyak berubah. Setelah skor imbang 3-3, Angga/Ricky secara perlahan menjauh sampai akhirnya menang 21-12.