Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, mengaku tak puas timnya finis di peringkat kedua. Namun, menurut dia, 18 tim lainnya pasti akan merasa beruntung andai bisa finis di posisi tersebut.
Arsenal bisa mengakhiri musim di belakang Leicester City setelah menang 4-0 atas Aston Villa pada laga pamungkas di Stadion Emirates, Minggu (15/5/2016).
Kemenangan itu plus kekalahan Tottemham Hotspur di kandang Newcastle United membuat The Gunners, julukan Arsenal, naik ke peringkat kedua
Arsenal mengumpulkan 71 poin dari 38 pertandingan. Mereka unggul satu angka atas rivalnya dari London Utara, Tottenham, dan berselisih 10 angka dari sang juara, Leicester City.
"Kami tak senang finis di posisi kedua karena target tim ini adalah juara. Namun, 18 tim lain yang finis di bawah kami pasti akan senang apabila berada di posisi seperti kami," kata Wenger seusai pertandingan seperti dilansir dari situs resmi klub.
"Kami menginginkan finis di peringkat pertama. Namun, bisa mengoleksi lebih dari 70 poin bukanlah hal mudah," tutur manajer asal Prancis itu.
Kemenangan pada laga pamungkas sekaligus kekalahan sang rival membuat Arsenal kembali finis di atas Tottenham. Kali terakhir klub berjulukan The Spurs itu finis di atas Arsenal terjadi pada 1994-1995 atau sebelum era Wenger.
"Sudah beberapa tahun terakhir, (Spurs) kelihatannya akan finis di atas Arsenal," ujar Wenger berseloroh saat ditanya soal perjalanan Tottenham musim ini yang nyaris selalu di atas Arsenal.
21 - Arsenal have now finished above Tottenham in each of the last 21 Premier League seasons. Guarantee.
— OptaJoe (@OptaJoe) May 15, 2016
"Kami tidak menargetkan finis di atas Tottenham pada awal musim. Kami ingin memenangi liga. Namun, kami sempat menjalani sejumlah periode buruk, terutama pada laga tandang. Namun, klub-klub lain juga merasakan kesulitan serupa," kata manajer yang sempat didesak mundur oleh sejumlah suporter.
Wenger sempat kembali mendapatkan kritik saat mengitari lapangan untuk membalas dukungan suporter. Namun, sekali lagi, dia tak memedulikannya.
"Saya siap menerima kritik. Hal itu telah terbukti selama 20 tahun berkarier di klub ini," ujar Wenger.
"Target saya membuat semua orang senang. Namun, saya tak bisa selalu melakukannya," tutur dia.
Wenger melatih Arsenal sejak September 1996. Namun, sejak 2003-2004, dia belum berhasil mempersembahkan trofi Premier League bagi The Gunners.
Thank you #WeAreArsenal pic.twitter.com/ggmFv6uCMV
— Arsenal FC (@Arsenal) May 15, 2016
[video]https://video.kompas.com/e/4894929015001_ackom_pballball[/video]