Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga kontra Leicester City di Stadion Stamford Bridge, Minggu (15/5/2016), menjadi partai terakhir Guus Hiddink bersama Chelsea. Kendati demikian, suatu saat nanti Hiddink mengaku bakal kembali ke Chelsea dengan peran yang berbeda.
Musim ini, Hiddink datang ke Chelsea sebagai manajer interim. Pelatih asal Belanda itu bertugas menggantikan posisi Jose Mourinho yang dipecat pada Desember 2015.
Selajutnya, mulai musim 2016-2017, jabatan Hiddink akan diduduki oleh pelatih tim nasional Italia, Antonio Conte.
Meskipun demikian, Hiddink tak sama sekali berpisah dengan Chelsea. Ia menyatakan siap melibatkan diri dalam pengembangan pemain muda Chelsea pada masa mendatang.
Baca Juga:
"Saya belum pernah merasakan air mata jatuh di pipi saya. Tentu saja ini terasa emosional, tetapi tak sedramatis itu. Sebab, saya akan kembali. Mungkin tidak dalam waktu dekat," ujar Hiddink.
"Apa yang saya suka adalah membantu anak-anak muda di akademi. Jadi, saya tak akan mengucapkan selamat tinggal sambil menangis, karena setelah musim panas atau gugur, saya akan kembali," ucapnya.
John Terry and Guus Hiddink after today's game... https://t.co/ulULdYH91l
— Chelsea FC (@ChelseaFC) May 15, 2016
Kehadiran Hiddink di Chelsea pada musim ini merupakan yang kali kedua.Sebelumnya, Hiddink juga pernah menangani Chelsea sebagai manajer interim pada 2009.
Kala itu, Hiddink menggantikan posisi Luis Felipe Scolari. Prestasi tertinggi Hiddink bersama Chelsea adalah gelar Piala FA 2008-2009.
Hiddink termasuk pelatih sarat pengalaman. Pria 69 tahun itu sempat melatih beberapa negara, yakni Belanda, Korea Selatan, Australia, dan Rusia.
Hiddink juga pernah menukangi PSV Eindhoven dan Real Madrid. Bersama PSV, ia meraih 12 gelar juara. Adapun di Real Madrid, Hiddink merengkuh Piala Interkontinental pada 1998.
[video]https://video.kompas.com/e/4894929036001_ackom_pballball[/video]