Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Satu Jakmania Tewas Diduga Karena Polisi, Polda Metro Lakukan Klarifikasi

By Segaf Abdullah - Minggu, 15 Mei 2016 | 17:32 WIB
Ribuan Jakmania saat memenuhi SUGBK pada Trofeo Persija, Sabtu (9/4/2016). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Seorang suporter Persija Jakarta, Muhammad Fahreza (16), tewas. Diduga, anggota Jakmania itu menjadi korban penganiayaan oknum petugas keamanan yang berjaga di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Kepolisian pun akan melakukan penyelidikan atas insiden ini.

Fahreza diperkirakan menjadi korban pemukulan saat akan memasuki SUGBK untuk menyaksikan laga Persija kontra Persela, Jumat (13/5/2016) malam. Saat itu, Fahreza datang bersama kakak nomor duanya, Suyatna atau biasa dipanggil Yatna.

Kakak korban yang bernama Sholeh menjelaskan, adiknya tewas akibat pemukulan yang dilakukan oknum kepolisian.

"Fahreza saat itu berada di belakang Yatna. Namun, tiba-tiba menghilang. Setelah dicari, ternyata Fahreza sedang dipukul polisi," ucap Sholeh di Jakarta, Minggu (15/5/2016).

"Sudah saya instuksikan Kapolres Jaksel untuk mengecek kebenarannya. Karena pada Jumat lalu sampai dengan pukul 24.00 WIB, belum ada laporan."

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono

Sholeh kembali mengungkapkan, Fahreza sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Andhika dan setelahnya dirujuk ke RS Zahirah. Namun, akhirnya dia menjalani perawatan intensif selama dua hari di RS Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan.

Fahreza dinyatakan meninggal pada Minggu (15/5/2016) pagi. Korban diketahui mengalami luka parah pada bagian kepala. Diduga, luka tersebut diakibatkan pukulan benda keras dan sabetan.

Pihak kepolisian, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, mulai mengecek kebenaran kejadian tersebut. Pihaknya pun akan memproses jika oknum kepolisian terlibat.

"Sudah saya instuksikan Kapolres Jaksel untuk mengecek kebenarannya. Karena pada Jumat lalu sampai dengan pukul 24.00 WIB, belum ada laporan," kata Awi.

"Semua informasi perlu diklarifikasi kebenarannya. Kalau benar, tentunya akan diturunkan Propam untuk menyelidiki kasus tersebut," tuturnya.

[video]https://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4890351837001&preload=none[/video]