Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

100 Persen saat Puncaki Klasemen

By Sabtu, 14 Mei 2016 | 13:08 WIB
Para pemain FC Barcelona siap berlaga melawan Espanyol dalam pertandingan La Liga di Stadion Camp Nou, Barcelona, Spanyol, Minggu (8/5/2016). (ALEX CAPARROS/GETTY IMAGES)

Untuk kedua kalinya dalam tiga musim terakhir, juara La Liga harus ditentukan hingga jornada pamungkas digelar. Jika dua musim lalu Atletico Madrid yang menjadi pesaing utama Barcelona, pada pengujung musim 2015-16 giliran Real Madrid yang menjadi rival Blaugrana guna menyabet titel Primera Division.

Penulis : Sapto Haryo Rajasa

Dalam beberapa kesempatan semodel ini pada masa lalu, Barca sempat gagal bertakhta. Contoh terdekat adalah sewaktu mereka menyerah kepada Real Madrid di garis finis musim 2006-07 dan saat bertekuk lutut kepada Atletico pada hari terakhir musim 2013-14.

Ada tujuh kegagalan lain Barca saat mencoba merebut mahkota pada hari terakhir La Liga. Ketujuh tim yang menggagalkan Barca adalah Sevilla pada musim 1945-46, Athletic Bilbao (1955-56), Real Madrid (1961-62), Valencia (1970-71), Atletico (1972-73), Sociedad (1981-82), dan Deportivo la Coruna (1999-2000).

Meski begitu, The Catalans juga sempat merasakan sebagai kubu yang sukses menjuarai La Liga pada hari terakhir, walaupun datang dari posisi bukan pemimpin klasemen. Ya, mereka bahkan mampu empat kali memboyong gelar juara dengan menjungkalkan sang pemuncak klasemen pada pekan penutup.

Barca melakoni upset pertama pada musim 1928-29, lalu secara beruntun pada musim 1991-92, 1992-93, dan 1993-94. Sementara itu, tiga tim lain yang pernah melakukannya adalah Atletico Madrid pada musim 1939-40, Valencia (1946-47), dan Athletic Bilbao (1982-83).

Rekor Sempurna

Jika diambil komparasi perihal perebutan titel pada hari terakhir, hanya ada empat keberhasilan Barca meraih gelar dari posisi tertinggal dalam koleksi poin. Sebaliknya, ada sembilan kegagalan Azulgrana saat mencoba mendongkel kursi pemimpin klasemen sementara.

Akan tetapi, apabila posisinya dibalik, alias Barca yang menapak karpet jornada pamungkas sebagai pemimpin klasemen, seperti yang terjadi saat ini, sejarah membuktikan bahwa tak pernah ada tim yang mampu menggagalkan pesta juara mereka. Rekor Barca adalah 100 persen dari sembilan kesempatan.

Sabtu (14/5), Lionel Messi cs berpeluang untuk mempertahankan rekor sempurna itu. Granada menjadi tim yang akan dihadapi di Los Carmanes. Pada April 2014, El Grana ikut bertanggung jawab dalam menghancurkan mimpi Barca menjuarai La Liga 2013-14. Gol tunggal Yacine Brahimi memastikan Barca pulang nirpoin sehingga gagal bersaing dengan Atletico.

Namun, kepastian Granada bertahan di Primera menyusul hasil apik di weekend kemarin, membuat posisi Barca semakin menguat. Ditambah sokongan buku rekor yang mutlak mendukung mereka, rasanya titel kedua secara beruntun Barca tinggal menunggu pengesahan resmi.

“Liga sama sekali belum berakhir. Lihat bagaimana Levante, tim yang sudah pasti terdegradasi, bisa mengalahkan Atletico, salah satu tim terkuat di Spanyol dan Eropa. Granada sudah aman? Apa pun masih bisa terjadi,” begitu kata Luis Enrique di situs resmi klub, mencoba membuat pasukannya tetap menapak di bumi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P