Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kehilangan motivasi bukanlah satu-satunya faktor kekalahan Tottenham Hotspur pada saat melawan Southampton, Minggu (8/5/2016). Masalah mental, maupun konsistensi pemain dalam pertandingan bisa saja menjadi alasannya.
Penulis : Dedi Rinaldi
Sempat menjadi kandidat kuat juara Premier League musim ini bersama Leicester City, Tottenham terpeleset pada pekan-pekan krusial.
Kekalahan terbaru dari Southampton menggambarkan materi skuat Spurs belum cukup menghasilkan gelar juara. Berikut 5 alasan kegagalan Tottenham merajai Premier League.
1. Pengalaman manajer
Faktor pengalaman manajer menjadi penting karena kompetisi tidak hanya bermodalkan materi yang bagus, tapi juga kecanggihan dalam mengelola beban.
Pochettino terbilang pelatih muda dalam usia maupun pengalaman, dengan fakta baru tercatat melatih dua klub papan tengah sebelum Tottenham, yakni Espanyol dan Southampton.
2. Materi pemain
Dari banyak pemain potensial yang ada di Tottenham, tidak ada sosok yang bisa menggantikan Harry Kane, Christian Eriksen, atau Dele Alli.
Jika salah satu dari ketiganya absen, Spurs mengalami kesulitan.
[video]https://video.kompas.com/e/4884403094001_ackom_pballball[/video]
3. Fleksibilitas
Taktik Pochettino cakap dalam menciptakan pemain muda, namun belum canggih dalam strategi.
Pochettino kerap tidak punya rencana cadangan jika strateginya buntu di lapangan.
[video]https://video.kompas.com/e/4889306392001_ackom_pballball[/video]
4. Mesin gol
Porsi mesin gol praktis hanya dimiliki oleh Kane untuk menjebol gawang lawan. Bagi lawan, hal tersebut menjadi lebih mudah.
Dengan mematikan Kane maka kekuatan Spurs akan tumpul. Beruntung barisan gelandang Spurs cukup produktif.
5. Kepercayaan diri
Inilah masalah terbesar bagi Tottenham. Tim dalam hal materi mumpuni, tetapi tidak diiringi oleh kekuatan dan cara berpikir seperti tim besar.
[video]https://video.kompas.com/e/4889249260001_ackom_pballball[/video]