Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Olimpiade London 2012 menjadi sejarah kelam bulu tangkis Indonesia. Pasalnya, tak sekeping medali dibawa pulang Tim Merah-Putih.
Penulis: Aprelia Wulansari
Padahal, bulu tangkis Indonesia memiliki catatan gemilang berupa tradisi emas sejak Olimpiade Barcelona 1992 hingga Beijing 2008.
Sejak kegagalan di London, PP PBSI pun berusaha melakukan perbaikan di berbagai bidang demi mempersiapkan para atlet menuju Olimpiade Rio 2016.
Para atlet yang dibina itu pun berhasil masuk dalam level atlet elite sehingga mereka layak lolos ke Olimpiade 2016 dan bakal menjadi calon pelanjut tradisi medali bulu tangkis Indonesia.
Berdasarkan ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), terdapat 10 pebulu tangkis Indonesia yang layak ke Olimpiade yang bakal digelar di Rio de Janeiro, 5-21 Agustus.
PBSI pun mengumumkan nama-nama pemain itu pada Senin lalu di Cipayung, Jakarta, yang dibarengi dengan perayaan HUT ke-65 PBSI.
Sesuai prediksi, dua pasang pemain ganda campuran Indonesia bakal tampil di Rio.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto bakal membagi tanggung jawab untuk melanjutkan tradisi medali Indonesia yang sempat terputus di London 2012.
“Tujuan utama mereka memang Olimpiade. Jadi, kami seperti memiliki dua ujung tombak yang akan tampil di Olimpiade,” ucap Richard Mainaky, pelatih ganda campuran.