Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di tengah persaingan para peserta menjadi yang terbaik dalam Musi Triboatton 2016, penggiat seni dari Musi Rawas menampilkan Tari Kipas Beladas yang mencerminkan kebahagiaan.
Mereka beraksi menghibur semua pengunjung, sebelum dimulainya perlombaan pada Kamis (12/5/2016).
Baca Juga: 'Pariwisata Tanpa Budaya dan Seni Tidak Ada Artinya'
Ditemui JUARA selepas tampil, Yayan Rasydi (penyayi Musi Rawas) dan Riri Afrilia (koreografer), bercerita tentang tarian tersebut.
"Tarian ini menggambarkan kegembiraan dari bujang dan dehe dalam pergaulan, bercengkerama, dan juga merupakan cermin keseluruhan masyarakat Musi Rawas," ujar keduanya saling menerangkan.
Bujang dan dehe sama halnya dengan abang dan none di Jakarta.
Kendati baru diciptakan dalam waktu satu bulan terakhir, tari kreasi ini berhasil memukau penonton.
"Sebenarnya tarian ini hanya ingin menghibur tanpa menghilangkan adat," kata Riri.
"Kami harap (orang-orang) lebih mengenang Musi Rawas dari budaya, tidak hanya melalui Pariwisata saja," ucap dia lagi.
Selain menampilkan tari kreasi, Riri cs juga sering menampilkan tari tradisional.
"Kami sering membawakan Tari Piring Gelas. Kedua alat tersebut ditumpuk menjadi tiga tingkat lalu penari menaikinya," tutur Riri.