Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, menilai prestasi timnya musim ini tak sehebat pencapaian Nottingham Forest asuhan Brian Clough pada era 70 dan 80-an.
Tak banyak yang mengira bahwa Leicester akan menjadi juara Premier League 2015-2016. Bahkan, bursa taruhan mematok peluang juara Leicester sebesar 5000:1.
Keberhasilan Leicester pun disebut-sebut sebagai kisah terbesar dalam sejarah sepak bola Inggris. Maklum, komposisi pemain Leicester musim ini tak sementereng Manchester City, Chelsea, atau Manchester United.
Akan tetapi, Ranieri tak sependapat dengan anggapan tersebut. Menurut dia, prestasi Leicester tak sebanding dengan keberhasilan Nottingham Forest pada era 70 dan 80-an.
Kala itu, Nottingham Forest yang baru saja promosi dari divisi dua Inggris, langsung menjadi juara divisi utama (sekarang Premier League) pada 1978.
Selanjutnya, Nottingham Forest kembali membuat kejutan. Mereka berhasil menjuarai Piala Champions (Liga Champions) selama dua tahun beruntun (1979 dan 1980).
"Prestasi kami bukanlah yang terhebat. Prestasi Nottingham Forest-lah yang terbesar, karena mereka memenangi gelar liga dan Piala Eropa setelah berpromosi," ujar Ranieri kepada Gazzetta World, Kamis (10/5/2016).
Kejutan seperti yang ditorehkan Nottingham Forest memang sangat sulit terulang kembali. Kendati demikian, Ranieri berharap Leicester bisa mencapainya dalam beberapa tahun mendatang.
Musim depan, Leicester akan berlaga di ajang Liga Champions. Untuk dapat bersaing dengan klub-klub papan atas Eropa, Leicester tentunya perlu memperkuat komposisi pemainnya.
Namun, Ranieri mengaku tak ingin mendatangkan pemain bernama besar. Ia lebih tertarik dengan pemain non-bintang, salah satunya adalah pemain Pescara, Gianluca Lapadula.