Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Akhirnya, Arema Terima Kehadiran Suporter Surabaya

By Ovan Setiawan - Selasa, 10 Mei 2016 | 17:35 WIB
Pendukung Bhayangkara Surabaya United (BSU), Bhara Mania saat menyaksikan klubnya main pada Trofeo Kapolda Jatim di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo pada 24 April 2016. (SUCI RAHAYU/BOLA/JUARA.NET)

MALANG, JUARA.net – Panitia pelaksana (panpel) laga Arema Cronus akhirnya memastikan kedatangan pendukung Bhayangkara Surabaya United (BSU). Kabarnya, pendukung BSU akan menyerbu kandang klub berjulukan Singo Edan, 15 Mei 2016.

Arema kembali bermain di markasnya, Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Akhir pekan ini, anak asuh Milimor Seslija akan menjamu Bhayangkara Surabaya United (BSU).

Jumlah Bhara Mania, suporter BSU, dari data yang dihimpun oleh panpel Arema yang akan hadir sebanyak 2.250 orang. Bhara Mania kemungkinan akan ditempatkan di tribun sector 13 dan 14.

”Kami sudah melakukan koordinasi dengan suporter tim tamu. Mereka akan mendatangkan 2.250 suporternya ke Kanjuruhan,” ujar Ketua panpel Arema, Abdul Haris.

Atas kedatangan Bhara Mania, Haris mengaku optimistis semua akan berjalan lancar. Selain mayoritas yang hadir adalah anggota kepolisian, Aremania dinilai mampu bersikap dewasa sehingga tidak mungkin ada aksi kekerasan.

Haris yakin Arema tak akan melakukan pembalasan soal pengadangan di pintu masuk jembatan Suramadu pada Kamis (5/6/2016) dan Jumat (6/5/2016). Kala itu, Arema melakukan laga away ke markas Madura United.

Baca juga:

”Yang hadir nanti adalah Bhara Mania, kami pun optimistis bahwa pertandingan akan berlangsung lancer, aman, dan terkendali,” tuturnya.

Namun demikian, hal tersebut tidak akan mengurangi kewaspadaan panpel laga Arema, terutama soal jumlah aparat keamanan. Dibandingkan pertandingan-pertandingan biasa, melawan BSU termasuk kategori big match maka ada peningkatan jumlah petugas keamanan.

Petugas keamanan pada pertandingan ini ditingkatkan menjadi 800 personel. Hal ini tidak lepas dari  rivalitas antara Malang dan Surabaya dalam hal sepak bola yang hingga saat ini masih ”meninggi.”