Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SLEMAN, JUARA.net – PSS Sleman meminta pada para pendukung setianya agar tidak ada lagi cerawat saat memberikan dukungan kepada anak asuh Seto Nurdiantoro. Klub ini juga memutuskan mencoret pemain senior Rasmoyo.
Suporter selalu membawa cerawat masuk stadion, PSS pun memberikan peringatan agar hal itu tak dilakukan lagi. Manajemen klub berjulukan Elang Jawa ini berharap dua suporter mereka, Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania, tak lagi menyalakan cerawat.
Hal itu ditekankan saat PSS menjamu PS Mojokerto Putra dalam lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) B, Minggu (8/5/2016). Skuat Elang Jawa akan menjamu tamunya itu di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
”Kami meminta suporter tak lagi menyalakan cerawat, termasuk menjelang akhir pertandingan. Ini untuk menghindarkan klub mendapat denda,” kata Manajer Operasional PSS Rumadi.
”Jangan sampai klub didenda karena cerawat. Apalagi, aturan yang ditegakkan sangat ketat. Sudah banyak klub yang bakal kena denda karena cerawat,” lanjutnya.
Baca juga:
Imbauan itu kembali disampaikan karena pertandingan melawan PS Mojokerto akan digelar pada malam hari. Namun klub tidak akan kompromi, panitia pelaksana (panpel) bakal tidak mengizinkan cerawat dibawa masuk.
PSS mengawali ISC B dengan meraih kemenangan 2-1 atas tuan rumah PSBI Blitar. Skuat Elang Jawa ini pun membidik kemenangan kedua. Apalagi, PSS bisa menurunkan skuat terbaik. Dua pemain yang sebelumnya absen karena cedera, bek kiri Tulus Saptianto dan gelandang Oya Winaldo, bisa main.
”Mereka yang cedera sudah kembali berlatih, kondisinya sudah pulih. Tetapi apakah mereka diturunkan atau tidak, itu sepenuhnya bergantung pada pelatih,” ucap Rumadi.
Terkait pemain, PSS memutuskan mencoret Rasmoyo yang tak lolos tes medis. Cedera otot pada lutut menjadikan bek sayap ini gagal dikontrak PSS.
”Jika tidak lolos tes medis, pemain tidak bisa dikontrak. Ketentuan itu juga ditegaskan oleh operator turnamen,” tandasnya.